Chereads / Kisah Couple yang Cocok / Chapter 17 - Chapter 17 Chandra Luthor

Chapter 17 - Chapter 17 Chandra Luthor

POV Kisah Belakang

Beberapa tahun yang lalu, ada dua wilayah yang begitu berbeda dalam kehidupan kotor dunia.

Berita tak berani membuat informasi tersebut karena satu pihak sudah mengancam, namun bukan satu pihak yang di bicarakan, tapi dua. Dua pihak di antaranya adalah dengan nama Luthor dan Chandra. Dua lelaki yang akan di kenal sebagai pengancam dunia.

Luthor di kenal sebagai pria mafia kelas atas yang bekerja di salah satu unit membangun bisnis kejam nya di negara lain, sebelum pada akhirnya, wilayah Jepang di kuasai oleh satu pihak yang sangat kuat dan pandai dalam mengatur kepemimpinan, Chandra.

Chandra dulunya di sebut sebagai pria panther, karena dia memiliki jiwa yang sungguh buas, berani dan tanpa takut. Sikap yang selalu ia tunjukan adalah sikap yang sama seperti Lex Luthor.

Sikap keras kepala, membantah, tegas, dan sungguh sangat berani. Tapi sikap nya yang begitu keras ini, dia sungguh menyayangi putra nya, Alandra. Tak hanya putranya, sebelum putranya, pastinya akan menjadi istri nya dulu.

"Aku kelahiran dari Jepang dan sungguh darah asli Jepang. Aku mulai merintis menjadi penguasa jalanan karena sesuatu yang sungguh membuat ku kesal. Yakni mafia yang sungguh sangat menjengkelkan... Kami bertemu pada pertemuan pertama."

--

"Jadi sungguh, aku tidak tahu apa pemikiran kalian sebenarnya, apa kalian sungguh sangat payah!!" teriak seorang pria dengan baju polisi berteriak tegas pada dua laki laki di depan nya yang duduk berdampingan.

Satunya rambut putih, satunya lagi rambut hitam, yang tidak lain adalah Luthor dengan Chandra.

"Kami hanya melakukan sesuatu yang membuat dunia berubah," kata Chandra dengan tatapan yang sungguh kesal.

Lalu Lutuor mengatakan seauatu. "Ini semua tidak akan ada artinya.... Aku pergi saja..."

"Apa?! Apa maksud mu?! Kita harus menyelamatkan dunia, kalian harus membantu para hukum polisi dengan kekuatan kalian itu... Para gangster terkutuk itu benar benar menggila, jika begini terus. Populasi manusia akan berkurang," kata pria tadi.

Tapi Luthor berdiri. "Aku sudah cukup, aku keluar, aku di tawari oleh beberapa orang yang lebih meyakinkan, mereka mengatakan padaku bahwa aku ditawari pekerjaan yang lebih baik, jadi jangan bicara padaku."

"Hei kawan... Kau tahu bukan bahwa pekerjaan yang seperti itu hanya akan menjadikan mu seseorang yang kejam juga," tatap Chandra.

"Jika aku kejam, maka kau juga harus kejam, dari awal kita tidak ada hubungan apapun dalam kriminalisasi dunia... Mau apa kita bekerja sama dengan polisi hanya karena kita adalah mahasiswa yang putus kampus," kata Luthor. Lalu dia berjalan pergi membuat suasana diam.

"(Dia dan aku, adalah kenalan kampus... Awalnya kampus kami berjalan baik, tapi ada sesuatu yang buruk terjadi, dimana kabar kabar ganster itu telah memusnahkan umat manusia... Mereka seperti hewan buas tanpa terkendali...)"

"Ck, sialan.... Luthor benar benar tak mau membantu kita...." Pria itu tampak kesal.

Lalu Chandra berdiri. "Hei, katakan padaku apa kasus kasus gangatser jalanan itu memiliki kerja masing masing?"

"Apa maksud mu? Sudah jelas mereka akan mengaku sebagai ketua masing masing, apalagi mereka terpecah belah."

"Hahaha.... Kalau begitu, biarkan aku langsung pada ketua nya saja, lihat saja, aku akan memimpin banyak orang itu."

"Jangan meremehkan mereka, kau tak bisa gegabah sendiri, kau harus bersama hukum. Alasan ku tadi meminta kalian kemari adalah kalian bisa mengalahkan gangster yang masuk menerobos ke kampus, jadi kami butuh kekuatan kalian."

"Tidak peduli, aku ingin membangun kekuatan ku sendiri...." kata Chandra, lalu dia berjalan pergi.

"Hoi Chandra!! Kau mau apa!!!" dia berteriak.

Lalu Chandra berhenti berjalan dan menoleh. "Sebenarnya, aku dan Luthor adalah rival dalam kampus, karena dia sudah di tawari pekerjaan besar, maka aku juga harus berusaha meningkatkan kekuatan ku sama dengan nya meskipun aku tak mendapat tawaran yang sama dengan nya... Lihat saja, aku akan membuat semua tambah buas," kata Chandra.

"Hei tunggu?! Tidak kah kau sadar kau menggunakan ego mu berlebihan?? Kau harus mendukung hukum!!"

"Akhh bacot!! Kau pikir hukum itu apa!! Hukum itu hanya bisa nya menerima uang, tidak ada loyalitas, tidak ada kepengurusan dan mereka hanya bisa menyerahkan pekerjaan pada orang lain dan menerima uang nya sama seperti mu, membuat kita bekerja begitu keras menggantikan mu!! Sialan!! Lebih baik aku meludah saja untuk mu!! Hukum sialan benar benar merendahkan harga dirimu manusiawi, lebih baik kita memberontak menjadi keji dari pada harus di atur kebenaran yang tidak pernah mendukung," kata Chandra membuat pria itu terdiam kaku.

"(Jika ini memang benar yang dikatakan dia, dia memang benar... Selama ini hukum yang menjadi masalah, kita tidak dapat membantu dunia sehingga dunia menjadi seperti ini, lalu apa dia berencana untuk menciptakan jalanan buruk lain nya, jika begitu... Kau juga akan sama dengan kita....)"

Dan dari sanalah, Chandra menggunakan kekuatan nya dan menyalahgunakan nya sebagai pemukul banyak nya orang gangster, membuat mereka tunduk padanya, jika di bilang dia kuat, dia lebih kuat dari putra nya nanti karena dia sudah di berikan anugrah kekuatan yang sangat besar dalam pukulan, gigitan dan sayatan dalam menggunakan pisau, pandai memburu dan juga bertarung demi memakan banyak sekali kekuasaan.

Hingga beberapa tahun berlalu, dia benar benar membuat semua hukum kepolisian terecengang. "Apa ini!! Kenapa ada kasus ini!!" salah satu berteriak memegang kertas artikel. Lalu ada yang datang di kantor polisi tersebut. "Itu benar!! Chandra!! Lelaki itu telah menjadi buas.... Dia benar benar menguasai banyak orang.... Dan bahkan seminggu ke depan, dia berhasil membuat semua gangster buas itu tunduk padanya....!"

"Sialan.... Seseorang harus menghentikan nya!!"

"Tak bisa, yang bisa menghentikan nya hanya Luthor..."

"Hah Luthor, benar.... Dia yang bisa menghentikan hewan buas itu, sekarang dia kemana?"

"Dia ada di Washington, bekerja sama dengan banyak nya bisnis kerja sama...."

"Wah, rupanya dia sudah sungguh sangat banyak uang..."

"Tapi, kekuatan bertarung nya masih sama dengan Chandra."

"Kalau begitu minta dia membunuh hewan buas itu, jadikan Chandra sebagai buronan!!"

--

"Baiklah, itu mungkin tidak terasa sama sekali, ingatlah untuk menutupi luka ku," kata Chandra yang terbaring dengan seorang wanita mentato punggung nya. Dia telanjang dada di ruangan tertutup itu, sepertinya di antara usaha nya menguasai jalanan telah berhasil ia lakukan, jadi santai santai mentato punggung nya.

"Tuan Chandra, aku penasaran, dengan kemampuan mu itu, bagaimana bisa kau mengalahkan banyak orang dalam beberapa tahun saja?" tanya wanita itu.

"Hm.... Itu hanya mudah untuk ku, hanya perlu melakukan semuanya dan membuktikan bahwa tak ada yang benar di dunia ini, jadi untuk apa menjadi benar jika sama saja seperti hal buruk lain nya."

"Ah itu sangat hebat sekali..."

"Haha, kau berpikir begitu...."

"Iya...."

Mereka mengobrol, rupanya yang mentato punggung Chandra adalah wanita itu, sepertinya mereka sudah kenalan dan dia sudah bagian dari bawahan Chandra.

Tapi ada yang masuk. "Kakak," panggil seorang perempuan yang sangat manis masuk.

Membuat mereka menoleh, dan siapa sangka, Chandra terkejut melihat nya, mata miliknya membesar melihat seorang malaikat yang cantik.

"(Kupikir aku bisa menikmati semua ini, tapi, apa ini... Kenapa pandangan ku tak bisa teralihkan, itulah di saat aku bertemu calon istri ku.)"

"Hei, kau mau apa!! Sudah aku bilang jangan masuk!!" Wanita itu menatap tajam.

"Ah, maafkan aku.... Aku akan pergi," Perempuan itu akan pergi.

"Hei tunggu cantik, sudah ada yang punya?" Chandra menatap dengan rayuan membuat perempuan itu terkejut.

"Tuan Chandra, dia... Dia hanya be... Beban," Wanita itu menatap.

"Apa maksud mu? Lihatlah dia, begitu cantik..." Chandra mengungkapkan nya dengan berani dan tanpa malu.

"Tuan Chandra, apa jangan jangan kau tertarik dengan nya?"

"Ya, hei, siapa nama mu!" Chandra menatap perempuan itu.

". . . Cassa-Luna."

"Nama nya bagus juga.... Tertarik menjalin hubungan dengan ku, cantik?"

"Tuan Chandra, dia masih perawan," Wanita itu menatap.

"Apa?! Perawan!! Hahaha.... Benarkah itu, kalau begitu aku sangat beruntung.... Masih sungguh bersih dan tidak di cicipi orang lain," dia akan membangunkan tubuhnya.

"Tuan Chandra tunggu!!" Wanita itu menekan punggung Chandra agar tidak keluar dari ranjang itu. Dia hampir menghancurkan tato di punggung Chandra.

"Apa yang kau lakukan huh!! Lepaskan aku!?" Chandra menatap kesal. Tatapan nya sungguh sangat kasar.

"Tuan Chandra, aku tidak akan membiarkan mu mendekatinya, apa kau tahu bahwa populasi gadis perawan sudah habis semua, dia yang menjadi salah satu yang perawan.... Aku tak akan membiarkan mu menyentuh nya."

Chandra terdiam. "(Jika di pikir itu memang benar, karena dunia gila ini.... Gadis perawan sudah tidak muncul.... Mereka menghancurkan dan membunuh wanita.... Tapi apa aku tak boleh merasakan nya....) Baiklah...." Chandra bangun lalu duduk di samping ranjang itu. "Aku akan tanggung jawab jika semua terjadi, dia yang perawan pastinya harus mendapat perlindungan kan, aku bisa menjaga nya," kata Chandra membuat wanita itu terkejut.

"Apa kau yakin?! Kau bisa menjaga nya..."

"Ya, apa dia setuju...." Chandra menatap perempuan itu. "Hei, mulai sekarang, kau akan bersama ku, jangan khawatir.... Aku akan bersikap lembut padamu, aku akan menyayangi mu," kata Chandra.

Perempuan itu terdiam lalu tersenyum senang dan mengangguk. "(Aku harus sepenuhnya percaya padanya karena yang aku lihat dalam matanya, itu benar benar sungguh sangat meyakinkan sekali...) Tuan... Chandra.... Aku.... Tidak yakin, anda adalah pria buas yang kejam."

"Hm? Hahaha.... Sebutan apa itu.... Kau pikir aku seperti itu, jika aku memiliki nama itu pastinya aku akan buas dari sekarang, menyerang mu dan memakan mu, padahal kau wanita.... Haha.... Kau sungguh sangat cantik, belum pernah aku bertemu perempuan manis seperti mu."

"Selera anda.... Bukankah ada pada kakak ku?" Perempuan itu menunjuk wanita tadi. "Astaga, maafkan dia Tuan Chandra, dia sungguh sangat polos...."

"Polos, aku suka yang polos, karena mereka bersih tanpa apapun..." Chandra memegang kedua tangan Cassa-Luna.

"(Dan begitulah, aku menjadikan nya sebagai pasangan ku, kenapa hidup ini sungguh sangat mudah, bahkan menjalani cinta di saat dunia kotor sekalipun.)"