"(Ha... Aku mencium keningnya meskipun aku tak bisa mencium bibirnya paling tidak aku berhasil membuat nya bercerita tentang siapa dirinya,)" Alandra melepas kecupan itu lalu Lex Luthor menatap wajahnya dengan sangat dekat. Ia melihat wajah tanpa masker itu, karena masker nya turun untuk mengecup kening nya.
Lalu Alandra mendekat berbisik. "Aku ingin... Menjagamu."
Seketika Lex Luthor terdiam tak percaya. Mereka berdua saling menatap. "Aku tidak tahu apa dia setuju atau tidak, aku benar benar tidak tahu," Alandra terdiam khawatir lalu mendekat perlahan. "Lex Luthor, bisakah aku mencium mu?" tatap nya. Tapi Lex Luthor hanya terdiam tak menjawab dan seketika itu juga Alandra benar benar mencium bibir Lex Luthor.
"(Kenapa.... Dia tidak menghindari ciuman ku? Aku benar benar tak tahu apa yang kupikir kan saat itu. Aku langsung mendekat dan mencium nya begitu saja. Setelah itu aku menatap mata miliknya yang masih terdiam lurus. Saat aku merasakan bibirnya, rasanya sangat lembut dan nyaman. Sama seperti saat aku menyentuh kulit di lengan nya itu.)"
"Kau..." Lex Luthor masih menatapnya. Lalu Alandra mengelus pipi Lex Luthor.
"Jika kau setuju... Aku juga akan senang," tatap nya.
Lalu Lex Luthor masih terdiam dan masih ingat rasa ciuman tadi. "Apa itu ciuman pertama mu?" tatap nya pada Alandra yang terdiam dengan garis merah kecil di bawah matanya.
"Kemarilah, biarkan aku tunjukan padamu apa itu ciuman sesungguhnya," Lex Luthor menarik kerah Alandra membuat Alandra terkejut dan langsung mendekat dengan tiba tiba dan di saat itu juga, Lex Luthor mencium bibir Alandra, tak hanya itu, dia memasukan lidahnya ke dalam mulut Alandra.
Alandra terkejut merasakan itu. Ia hanya melihat Lex Luthor tampak merona dan menutup mata ketika sedang melakukan ciuman itu, lalu Alandra melakukan hal sama, dia menutup mata dan mengeluarkan lidahnya, mereka bermain lidah. Hingga sama sama melepas dan bernapas panas. Masing masing menatap mata.
"Lex Luthor, bisa lakukan lagi?" tatap Alandra.
"Haha, lelaki payah... Berlatih lah sendiri, ketika sudah bisa, lakukan saja sesuka mu bersama ku, ciuman mu kurang nyaman," kata Lex Luthor, Alandra tampak terdiam kecewa dengan hal itu.
"Memang nya kau berpikir aku akan melakukan nya dengan orang lain, kenapa kau mengatakan bahwa aku harus berlatih sendiri.... Apa kau mau aku melakukan nya dengan orang lain hanya sebatas berlatih?" Alandra menatap kecewa.
Lex Luthor menjadi terdiam, dia lalu menghela napas panjang. "Ha.... Baiklah.... Kemarilah," Lex Luthor membuka tangan nya membuat Alandra berwajah tak percaya.
Dia seperti kucing hitam yang senang lalu mendekat, mereka membuka bibir dan saling melekatkan nya.
Suara manis dari bibir dan desahan mereka bahkan akan terdengar, di saat itu juga ada yang mengetuk pintu membuat Alandra terkejut menoleh membuat ciuman mereka lepas.
Lalu pintu terbuka dan rupanya itu Kinn. "Lex Luthor... Maafkan aku, menggan-gu..." dia terpaku ketika melihat Alandra di sana.
"Ck, mau apa?" Lex luthor menatap bingung.
Kinn lalu menundukkan tubuh dan Alandra lalu melepas Lex Luthor. "Hei, mau kemana?" Lex Luthor menatap Alandra yang terpaku.
"Lex Luthor... Sepertinya dia ingin bicara sesuatu, dan aku tak bisa mengganggu."
"Ck...." Lex Luthor malah kesal, dia seperti tidak ingin Alandra pergi.
"Lex Luthor, itu benar, aku ingin membicarakan sesuatu hanya dengan mu," tambah Kinn.
"Haiz..... Baiklah," Lex Luthor melepas Alandra, tapi Alandra tampak memegang tangan nya sebelum pergi membuat Lex Luthor menatap nya. "Aku akan kembali lagi.... Dan menemani mu lagi," kata Alandra membuat Lex Luthor terbuka mata lebar, tapi ia menggeleng. "(Hampir saja aku terbawa suasana, bagaimana dia bisa menciptakan kondisi yang seperti itu, haiz...)"
Lalu setelah Alandra pergi, Kinn mendekat. "Tidak sepatutnya kau menunjukan tato itu di depan nya, dia hanya orang buruk," kata Kinn.
"Kenapa? Itu hanya dia, dia lelaki baik bukan?" Lex Luthor menatap, akhirnya dia mengakui Alandra.
"Apa yang membuat mu berpikir bahwa dia baik?"
". . . Dia menyelamatkan ku, apa jangan jangan kau mau mengaku bahwa kau juga membantu nya dalam bertarung?"
"Tidak, aku tidak berani berbohong apalagi mengakui nya, jika aku bisa bilang, dia itu mengalahkan semuanya... Dia seperti panther*
*Panther adalah spesies yang sama dengan jaguar dan macan tutul. Dengan kata lain, panther adalah jaguar atau macan tutul yang berwarna hitam.
"Panther? Apa yang kau bilang?" Lex Luthor terdiam bingung.
Lalu Kinn mengeluarkan sesuatu dari saku di jas nya, ia memberikan sebuah foto artikel yang ia ambil. Foto itu adalah foto punggung seorang pria yang bidang dengan adanya tato hewan buas di sana yakni macan tutul berwarna hitam dengan mata menyala hitam.
"?" Lex Luthor masih bingung.
"Di beberapa tahun yang lalu, tepatnya sekitar 10 tahun yang lalu, itu saat ketika dunia ini masih gelap akan gangster. Di salah satu gang ternama yang bernama viperpan. Gang itu adalah gang nomor satu yang dapat melumpuhkan banyak orang kriminalitas, bisa di bilang, itu gang terkuat. Meskipun mereka hanya gangster jalanan tapi ketua mereka tidak, ketua mereka berasal dari keluarga yang penting, apa kau lupa siapa musuh Luthor yang pertama kali ada," Kinn menatap.
"Hm.... Aku lupa itu, jika tidak salah, harimau hitam, Chandra.... Yah, nama nya Chandra... Itu marga pertama."
"Itu adalah musuh Luthor yang pertama dan apa kau tahu siapa itu Chandra. Itu sangat berhubungan erat dengan lelaki tadi," kata Kinn membuat Lex Luthor terkejut. "Apa maksud mu?"
"Ck.... Kau tidak akan paham jika aku yang menjelaskan nya, hanya perlu bertanya pada lelaki itu... Aku hanya bisa mengatakan bahwa Chandra adalah ayah dari Alandra dan nama marga lelaki itu adalah 'Alandra Chandra' mereka adalah ayah dan putra."
". . . Jadi kau mau bilang bahwa 10 tahun yang lalu ketika ayah ku masih hidup, dia memiliki musuh pertama bernama Chandra, dan Chandra adalah ayah dari lelaki itu?"
"Ya, dan itu sangat berbahaya karena keluarga Chandra adalah musuh dari keluarga Luthor, mungkin kau tidak tahu apalagi lelaki itu tidak akan tahu..."
". . . Untuk pertama kali, aku memang agak terkejut mendengar nya, karena ini adalah suatu kebetulan, jadi ini alasan takdir selalu mempertemukan aku dengan nya takdir ingin memberitahu ku bahwa lelaki itu harus masuk ke dalam masalah ku juga mengenai kekuasaan bermarga... Tapi jika Chandra adalah musuh pertama Luthor, bukankah seharusnya Luthor yang menang, karena dia memiliki segala nya," tatap Lex Luthor.
". . . Luthor memang akan kekuasaan dan uang yang dia miliki, tapi Chandra, memiliki banyak kekuasaan yang sangat tak terbatas di banyak wilayah, selain itu bawahan mereka berbeda juga. Bawahan milik Luthor, adalah bawahan bayaran dan tak terjamin berpengalaman, tapi milik Chandra, mereka melakukan loyalitas tanpa uang, lalu mereka berpengalaman dan sangat kuat.... Jadi bisa dikatakan mereka seimbang," kata Kinn.
"Ck... Kenapa ini bisa terjadi, ini sama saja musuh akan diturunkan melalui keturunan, tapi sebentar, lalu bagaimana kekuasaan milik Chandra sekarang, dimana Chandra sekarang?"
"Dia tewas, di tangan.... Putra nya sendiri."
"Apa?! Gimana sih... Aku tidak paham....." Lex Luthor menatap tak percaya sekaligus terkejut.
"Ck, sudah aku bilang kau harus tanya padanya saja.... Yang pasti, Chandra tewas karena lelaki itu, meskipun tampang nya biasa saja, dia bukan lelaki biasa... Dan karena tewas nya Chandra, gangster yang awalnya berkumpul di kelompok nya malah memecah belah dan mereka tanpa tuan menindas banyak orang, itupun ketika saat Luthor juga tewas di tangan orang lain... Ketika dunia hancur karena gangster milik Chandra yang tanpa tuan, munculah kau... Kau menghabisi mereka, membuat mereka takut sehingga kabar nya, berita itu masih dengan kuat menuduh mu menjadi pahlawan yang membasmi gangster."
"Pft, aku tidak percaya itu, biarin saja mereka tahu aku seperti apa, yang penting masalah ku dengan putra Chandra itu harus lebih jelas... Aku pikir dia itu hanya lelaki biasa yang tertarik padaku, ternyata takdir yang membuat hati nya terbuka... Jika di pikir pikir, dia nyaman juga."
"Lex Luthor, kau tidak bercanda bukan, kau tertarik padanya?"
"Yah mungkin haha..." Lex Luthor malah tertawa membuat Kinn terpaku.
Sementara itu, Alandra ada di lorong rumah sakit, dia masih ada di rumah sakit tapi kali ini, dia duduk di kursi tunggu dengan menatap ke ponselnya sambil mengetik, rupanya dia sedang membuat cerita novel. Masih sempat sempat nya dia membuat publikasi novel.
Tapi ia berhenti dan menghela napas panjang. "(Mengapa ini sungguh sangat sulit... Sebenarnya, Lex Luthor adalah seseorang yang sudah sangat cocok jika mendengar masa lalu ku, aku juga harus memberitahu dia siapa aku... Tapi bagaimana caranya, aku benar benar tidak tahu.)"
Tapi Kinn berjalan akan melewatinya, sebelumnya berhenti berjalan di dekatnya membuat Alandra menoleh. "Oh, kau masih ada di sini?" tatap Kinn.
". . . Aku menunggu kalian bicara," Balas Alandra.
". . . Terima kasih waktu nya, kau bisa bertemu dengan nya sekarang," kata Kinn, lalu dia berjalan pergi membuat Alandra terdiam lalu dia berdiri dan berjalan ke ruangan Lex Luthor.
"Lex Luthor..." dia memanggil sambil masuk.
"Masuk saja kemari," balas Lex Luthor.
Lalu Alandra mendekat. "Apa kau baik baik saja? Bagaimana perasaan mu?" Alandra menatap.
"Mengapa bertanya begitu? Ini tidak seperti aku di pukul Kinn baru saja bukan?"
". . . Apa yang kalian bicarakan tadi?"
"Tidak ada, sudahlah, jangan terlalu di bawa berat, ngomong ngomong kau tidak pulang?" Lex Luthor menatap.
"Aku tak ada acara di rumah, meskipun aku berencana pulang sekarang, tapi siapa yang akan menjaga mu?"
"Aku bisa menjaga diri ku, sebentar lagi aku juga akan pulang karena aku tak mau berlama lama di sini."
"Kenapa?! Kau baru saja operasi bukan, bukankah seharusnya kau merasa sakit," Alandra menatap khawatir.
Tapi Lex Luthor tersenyum kecil. "Aku bukan gadis lemah...."