"ash Om enak sekali aahh...."
"Begini sayang aahh...sungguh nikmat...iihh shit...sempit sekali aahh.. "
Kini tangan mungil itu sudah meremas kuat rambut Zain.
Ara berbisik.
"Hisap Om nenen nya hisap kuat Om aahh..."
"Oh sayang sungguh Aku tidak bisa berhenti.biar lah bagainmana nanti,kalsubtak bisa jalan biar aku gendong.
Pagi itu olah raga nya higga dua jam sampai keringat bercucuran.
Kini Zain menyesali perbuatan nya Yang tidak bisa menahan hasrat hingga ara kini hanya bisa sarungan Karna sarang nya melecet parah.harus istirahat seminggu.kini Zain harus puasa pagi satu minggu.
"Maaf sayang mas ha bisa nahan,GA nyangka Aja kok bisa separrah ini."wajah menyesal Zain terlihat jelas.
"Tidak apa apa Om Ara juga kepengen kok.Alaubtidak Di laku Kan Rasa nya sarangvara gatal Dan ser ser nut terus. Po engen Mya kok Di gituan terus.
"Jangan panggil Om sayang panggil mas saja sayang Kita sudah sah suami istri jangan sungkan ya."
"Iya nanti." Jawab ara .
"Kok nanti sih Yang,atau- "perkataan Zain tergantung
"His.... Jangan Om,jangan Di liatin melulu nanti om ke pengen gimàna."Ara curiga dengan tatapan Zain,Ara taknkuasa melayani keinginan suami dadaksnya ini.tspi ara pun bingung sendiri,tubuh nya lelah capek tapi,kalau di Zain menggodanya lagi ara pun tergoda.hingga ara tidak menyadari tenaga nya tiba tiba pilih kembali Dan membara lagi.
"Ya GA gimàna gimàna ya begitu."
Zain terkekeh geli.
"Kalau pengen enak tinggal colok Aja ini. Zain menunjuk sambil menyingkap sarung Yang menutupi Liang Yang Zain maksud.
"Eemm Om...udah deh."jangan ngegoda lagi.
"Dari tadi malam jangan jangan tetapi,setiap Di goda sayang sebdiribyang lebih agresiv.dan Minta lebih Lama durasi." Tampa Zain berkata sarkas ara.
Ara menutup mwajah nya dengan kedua tangan nya.
" Mas suka sayang agresiv begitu, sungguh mas sangat menyukai nya." Zain menatap ara dengan penuh cinta kasih.kedua nya bersitatap Zain langsung menyatukan bibir nya,ciuman lembut itu tak sanggup ara menolak nya.ara membalas ciuman nya kedua nya bertukar saliva.hingga remasan Di da da pun begitu menggoda remasan remasan lembut Dan hisapan Yang menggelitik hingga kedua nya kembali terbakar gairah.
Hingga mega Tron milik Zain kini sudah bangkit Dan lembah milik Ara kini sudah basah Dan lembah.
Hingga Zain dengan mudah memasukinya.
Erangan Zain.
"Aah sayang enak sempit aahh...Zain bergerak ikut tempo.
"Aag Om lebih kuat Dan cepat ara...oohh... Om Ara GA tahan aahh...
"Iya sayang....ayok Kita kepuncak...aahh...
Zain bergerak mengikuti irama Dan tempo.
Plok...
Plook....
Irama Paduan suara itu terdengar jelas,begitu Indah Di telinga,penyuka nya.hingga Mata Dan kedua bibir merah Ara terbuka.kedua nya merasa Kan begitu nikmat nya sentuhan hingga ke titk ujung Rahim.
Kedua nya tak berselimut gairah Yang membara.
"Hikk...hik....
Zain terbangun Karena mendengar isakan tangis seseorang.
"Loh kenapa nangis sayang." Zain langsung duduk Di tempat tidur,melihat badan istri kecil nya berguncang.
"Kenapa ?
"Hikk..sakit Om,ara mau ke Lamar Mandi ara sudah Coba mau bangun tapi, sakit Om."ara menangis merasakan bagian inti nya begitu sakit,Kaki nya lemas,rasanya tubuh nya remuk.
"Ayo,mas Bantu sebentar ." Zain Tampa Rasa maludengan Masih polosasuk.ke Kamar Mandi.mengisi air hangat Dalam bathtub.lantas Zain kembali lagi ke hada pan ara,"aaiihh Om !" Ara terkejut lantas menutup Mata nya karna rasa malu.melihat Zain Yang berdiri Di hadapan nya dengan tubuh polos Dan belalai itu.walau Dalam keadaan tidur namun belalai ITU tetap terlihat besar Dan panjang.melihat itu ara terkejut ternyata sebegitu big bentuk nya,kok bisa muat kesarang ara Yang kuit miut itu.
"Duh gusti pantesan begitu enak Karna segede itu.pantesan Aku ketagihan Dan rasanya mungkin inti nya Ara robek besar."
Ara menggeleng Dan menutup muka nya.dengsn kedua telapak tangan nya.
Zain membuka selimut Dan Tanpa rasa malu membopong tubuh ara,membawa nya ke Kamar mandi.
"Ara mau pipis Om."
Zain pun membawa nya ke atas mangku closet Dan menduduk Kan ara Di atas nya.
"aaa..,sakit Om perih ..hikk...hik....
"Om jahat Sama Ara bikin Ara kayak gini.ara sakit Om..."
"Maaf sayang,maaf ayok Om Bantu." Ara Yang kesakitan pasrah.
Zain bersyukur Ara taknmrngala minpendarahan Di malam pertama nya.zain sampai melupakan Segala nya.yang iya ingat hanya ingin menuntas Kan hasrat Yang ia tunggu bertahun tahun.
"Maaf sayang." Zain merasa bersalah kini Zain sedang membawa Ara berendam dengan air hangat.
Setelah kedua nya berpakaian tapi Zain me
Mbantu mengerang Kan rambut Ara Yang basah. Dan kini Ara sudah cantik.
"Sudah cantik."Zain bersorak.
"Om tapi leher Ku tubuh Ku udah Kaya batik gini.ini lama loh hilang nya Om." Rengek Ara kenapa Zain tega membuat iya seperti macam tutup begini.
Zain hanya terkekeh Dan mengecup pucuk kepala serta kening Ara dengan penuh cinta.
"Ya gimàna lagi sayang.janji besok besok Om kurangin menghisap nya." Zain masih terlekeh kecil.
Ara merengut lucu,tak suka tubuh nya Yang putih mulus itu kini lebam lebam semua.
Benar saja selama satu minggu Zain tak menjawab Ara kembali hingga ara pulih.zain begitu perhatian Dan selama satu minggu itu,Ara tskbdi benar Kan berjalan sendiri.ara tidak bisa berjalan selama 4 Hari. kini saja ara Ber jalan madih seperti bebek,ara tak habis pikir apa menarik nya ara,hingga Zain Kala begitu,Malam pertama Yang mengerikan.di gempur Tampa henti,"emang Aku apa hah kok tega sih Om bikin Aku seperti ini.' Ara bergumam sendiri.
Ara tau zain pun sudah merawat nya dengan baik.perhatian memang benar dia sayang ara tapi ,ara jadi terkurung ara tidak bebas Ara Masih mau ketemu Sama teman teman ara yang lain nya.
Hari ini Zain meninggalkan Ara Yang masih tertidur.dari CCTV Zain nengawasi ara.
Zain tak tega melihat Ara Yang menangis tak bisa kemana mana.
Melihat Ara menangis Zain pun takntega.ahirnya Zain pulang cepat Hari ini.
Ceklek...."sayang mas pulang." Zain mendekati ara Yang sedang duduk Di ujung tempat tidur menyembunyi Kan wajah nya Di atara kedua lutut nya.
Zain mendekati dam mengusap lembut kepala ara dengan penuh kasih Dan sayang.
"Kenapa heem..."tangan Zain Masih menyentuh kepala ara.
Ara mengangkat kepala nya dengan Mata merah Ara menatap tajam Zain.
Ara menepis tangan zain.tidak kuat tapi ITU sambil penolakan.
"Mati gue pasti Ara mau marah nih atau jangan jangan mengamuk." Pikiran Zain susah negative saja Karna melihat dari gaya nya Ara seperti orang Yang Akan mengamuk.
Bruk.....
Tiba tiba Ara memeluk Zain Dan menangis lagi.
"Om ara bosan Ara mau keluar Ara bukan tahan.ara kangen Sama teman teman ara.hikk...."
Ara memeluk erat tubuh Zain Dan menangis kejer sampai baju kemeja Zain basah Di bagian dada nya.
'sroottt.. Ara menyeka hingus nya ke kemana putih zain.'
"Sayang aduhhh....." Zain hanya menjerit jijik Dalam hati saja.
Zain menepuk nepuk punggung ara dengan lembut.
Zain terkekeh melihat tingkah ara.
"Baik lah Kita keluar Kita ketemui papa juga mama,Kita jalan jalan belanja apa saja. Ok." Zain Coba berdamai bahwa Zain hrs mengingat istri nya ini masih abegeh.
Ara mendonga Dan menatap Zain.
Kedua Mata bulat itu berbinar binar.
"Sungguh Om,Om tidak boong Kan."kedua Mata cantik itu berkaca kaca.ara tidak suka Di kejang.
"Iya,, sayang kenapa bohong ya tidak lah." Zain berdungguh sungguh meyakin Kan ara.
"Asik....hore Kita keluar...sroott.." lagi lagi Zain hampir pingsan Karna ara meraih ujung baju kemeja Zain Dan memijit hidung nya dan mengelap hingus nya Di Sana.
Zain hampir saja menangis Karna menahan geram,Dan mual juga tapi setengah mati Zain tahan.
"Iya iya ayok tukar baju dulu." Ara melepaskan Zain.
Zain langsung membuka kemeja nyavdan memasukan kedalam beranjang baju Kotor.
Zain meraih tangan ara Dan membawanya ke Kamar Mandi.gafis ITU hanya diam Dan menuruti.membantu Ara mencuci wajah Dan membuang hingus nya.
Mengelap Mya dam membantu ara berpakaian juga menyisir rambut panjang ara.
"Mas ganti baju dulu ya."
"Om terimakasih." Ara tubuh memeluk Zain Yang bertelanjang dada.karna Ara bertubuh rendah Ara hanya bisa mengecup dada zain.lsntas iya tersenyum Manis sedih nyacsemua hilang.
"Eemm sayang jangan menggoda."
Zain menggeram mendapat godaam Dari ara.
Ara berlarienjauh Dari Zain membuat Kan lelaki dewasa itu berpakaian.
"Is ganteng amat sih walau udah Tua." Ara merutuki diri nya Yang memuji ketampanan Zain.
Walau hanya Di Dalam hati tapi, Dari sorot Mata Ara Zain tau ara sedang memuji diri nya.
"Ayok sayang Kita jalan." Tampa tunggu lama lama Ara pun meraih huluran tangan Zain.
Zain gemas betul dengan ara tadi sedih,mewek sekarang lihat lah,wajah nya cerah Mata nya berbinar binar.
"Om....
Next 💋 💋 💋 💋 💋