"eeh....tiba tiba Ara terjengit Dan langsung duduk.ara menelisik setiap sudut ruangan.
"Ini bukan Kamar ara,eehh ara Di mana ini.aduhh...kok jadi sakit kepala begini." Ara memijit pelipis nya.tak lama kemudian ara berbaring kembali Danata nya terpejam kembali.
Zain Yang terkejut melihat ara,hanya diam memerhati.terkejut Karna melihat ara Yang bangun terus duduk Dan bicara sendiri.
Zain melihat itu semua,Zain terkekeh merasa lucu dengan kelakuan ara.
Zain sudah nelpon calon mertua nya bahwa ara kini bersama nya.sebagai bukti Zain memberikan sebuah foto Ara sedang tidur.
Papa nya ara tertawa ngekeh, ngeliat kelakuan anak nya.anak perempuan satu satu nya. Ahirnya ia merasa tenang, Karna Ara sudah berada Di tangan orang Yang tepat.
Kini sudah pukul 4 sore,Ara pun sudah bangun Dan tidak mengigau lagi.kini Ara sudahbdafar dari linglung nya.
"Ayo Kita pulang." Zain mengemas semua berkas Dan laptop nya. memasuk Kan ke Dalam tas rangsel nya.
"Om,boleh tidak untuk Malam ini Ara nginep Di rumah om.ara janji deh,besok Ara cari kerjaan." Tak lupa Ara nyengir Kuda sambil mengangkat kedua jari nya.
Zain mendengus,Zain berpikir kerjaan apa Yang bocah ini dapat laku Kan.
"Ayok ..."Zain meraih tangan ara menaut Kan jari jemari nya Di srla sela jari jari kecil ara.
Ara takbsempat menolak,Karna gerakan Zain begitu cepat.
Keduanya mulai melangkah keluar ruangan Yang ternyata sudah Ada budi Yang menunggu.zain menyerahkan bag laptop nya pada budi.
Dengan sigap budi meraih bag tersebut Dan Menggendong Kan ransel ITU Di belakang punggung nya.
"Pulang ke villa saja bud." Titah Zain.
"Baik Bos.ayok Pak Kita jalan ke villa."setelah semua duduk manis Mobil mewah ITU keluar Dari perkantoran property tersebut.
"Siap Pak budi Pak Bos." Sang supir menangkap bodyguard ITU pun melaju Kan mobil nya.
Terlihat Ada dua mobil Di belakang mengikuti.itu lah para bodyguard Yang Zain siap siagaenjaga nya.
Zain menatap ara Yang hanya diam saja selama sepanjang perjalanan.
Zain pun hanya diam mengamat,siapa tau bocah ini sedang memikir Kan sesuatu.
Sesampai nya Di villa.zain memanggil seorang pelayan paruh Baya Dan Di arah Kan membawa ara ke Kamar tamu.sebrlah Kamar Zain.
"Bik tolong tunjuksn non Ara ke Kamar sebelah,kamar sebelah kamar saya ya.' titah Zain
"Baik den,Mari non bibik tunjukan Kamar nya."bibik meraih tas Ara Dan menarik lembut tangan ara.
Ara menoleh kearah Zain Yang entah mau kemana.
"Ayok non, den Zain Ada kerjaan sedikit." Bibik paham daribtatapan Mata ara.
"Nah ini Kamar non Ara,Yang sebelah Tu Kamar den zain.mandi Dan beristirahat lah.snggap rumah sendiri bebas kok.atau non Ara lapar." Bibik begitu lembut berbicara pada ara.
"Em iya bik terimakasih ,Ara blom lapar biar nanti Ara turun."
"Baik non,bibik keluar dulu ya."bibik pun pergi meninggal Kan Ara sendiri.
"Wah ternyata orang Kaya,tapi besok Aku harus pergi.aku hrs Cari kerja,kerja apa ijasah saja tidak Ada." Ara bingung sendiri Dan tapi Ara kekeh Harus kerja apa pun itu.
Di ruangan kerja Zain.
"Den apa kah gadis kecil itu calon nya Aden." Tanya bik mona.
"Iya bik,laysni Dia dengan baik." Titah Zain.
"Baik den pasti itu." Setelah pamit bibik pun pergi.
Zain hanya duduk diam tak mengerjakan apa pun.entah apa yang lelaki dewasa itu pikir Kan.
Setelah puas dengan prmikiran sendiri Zain pun keluar Dan Naik menuju life menuju Kamar nya.
Sesampai nya Di pintu kamar.zain menoleh kearah kamar sebelah Dan tersenyum sendiri.
"Dasar bocah nakal." Gumam nya lantas Zain masuk Dan langsung membersih Kan diri.
Zain berdiri Di bawah guguran air shower,menyegar Kan Di tengah tengah membersihkan diri iri zai berkata.
"Tenang Joni sebentar lagi kau bertemu dengan sarang mu."Zain berkata sambil mengusap ngusap si Joni Yang mulai berontak.
Cukup lama Zain membersih Kan diri,hingga si Joni setelah memuntah Kan lahar panas nya.
Zain kini sudah bertukar pakaian santai.dan keluar Dari Kamar nya.zain mengetuk pintu Kamar ara Dan tak lama ara pun keluar.
"Sudahandi ayok turun,Kita makan dulu Malam dulu.
Setelah Zain Dan Ara selesai makan Ara mengutara Kan rencana nya.
"Om ara mau kerja ." Ara memberani Kan diri untukrmulsi berbicara.
"Gini I'm Ara tidak punya ijasah Karna ijasah SMA Ara blom jadi.apa boleh Ara kerjavdi Kantor Om sebagai ob atau sebagai art Di rumah Om." Jujur ara ketakutan berkata seperti itu.udah Di tolong kini nyusahin lagi Minta pekerjaan.
Zain menatap ara penuh selidiki.zain ingin tertawa namun ia tahan.
"Mau kerja ITU Harus Ada suratnkelulusan ayah ijasah,ob Di kantor saja paling rendah saja lulusan D1.jadi art apa Kamu bisa kerja ini itu,sedang Kan Aku lihat cuci oiring sajavtidak bisa." Zain meremeh Kan ara.
Kini ara merengut mendengar ejekan Zain.
"Is om ini,terlalu meremeh Kan ara." Ara mengerucut Kan bibir mungil nya.
Zain ingin tertawa tapi,ia tahan tahan." Sebetul nya Zain ingin sekali engevup bibir merah itu.
"Jangan seperti ITU,nanti bibir MU Aku cium,mau Kami." Sarkas Zain.
"ih Om ini,otak nya ngeres ih ara jadi takut." Ara merinding mendengar Zain berkata seperti itu.
Zain hanya terkekeh saja.
Zain bangkit dari duduk nya Dan pergi ke ruangan kerja nya Yang Di ikuti oleh ara.
"Om boleh yah,kalau om gavngasih kerjaan besok Ara pergindari sini,Ara tidak mau nyusahin orang terus."perkataan ara berhasil membuat Zain menghentikan langkah nya.
Zain membuat raut muka tak enak, Mata nya melotot membuat ara menghentikan langkah nya.
"Sekarang kedapur buat Kan Aku kopi,nanti Akan Aku bertimbang Kan." Zain begitu kesal mendengar Ara ingin keluar Dari rumah nya.
Zain membuka pintu ruangan kerja nya Dan masuk.
"Baik Om." Ara pun pergi mencari letak dapur Dan kebetulan Ada Bibik Di dapur.
"Ada apa non,apa bisa Bibi Bantu ?" Tanya bibik pada ara.
"Bik Om Minta Di buatkan kopi bik,apa bibik bisa ngajarin ara Cara membuat kopi Yang enak." Ara meraih tangan bibik memelas meminta bantuan.
Bibik tersenyum Dan menarik tangan ara pelan.
"Sini bibik ajar Kan,minuman Yang den Zain sukai." Bibik membimbing
Ara Cara membuat minuman Yang Zain sukai.
Setelah ara berhasil mengikuti intruksi Dari bibik kini ara membawa hasil karya nya ke hadapan Zain.
Tok
Tok
Tok
"Masuk." Zain mempersilahkan masuk.
Terlihat Zain sedang mengetik sesuatu Di laptop nya.fokus Mata nya menatap kearah Layar
"Om ini kopi nya,ini Ara Yang bikin sendiri." Jelas ara.
"Em letak Kan Di situ." Zain menjawab dingin.
ara Masih berdiri menunggu Zain meminum kopi nya,berdebar menunggu reaksi Zain seperti apa.
Tak lama Zain menutup Layar laptop nya Dan melihat nya.
Zain beranjak Dari kursi nya Dan duduk Di sofa Yang Di atas meja terlihat gelas kopi buatan ara.
'sini." Zain melambai Kan tangan nya,meminta ara mendekati nya.
Dengan Rasa hawatir Dan berdebar ara melangkah mendekati kearah Zain.
Zain menarik tangan ara kuat hingga tubuh Ara terhuyung Dan jatuh Di atas pangkuan Zain.
"Ah Om....Ara terkejut Yang kini tubuh nya,sudah Ada Di pangkuan Zain.
Zain tanpavrasa sungkanalu langsung meraih tengkuk ara.dan bibir Zain makin mendekat kearah bibir ara,tanpa radavsungkan.zain meraup bibir mungil itu.melumat nya berkali Kali .Ara Yang terlalu ,terkejut dengan gerakan cepat Zain hanya bisa diam seperti patung Tanpa balasan.
Tak Di pungkiri ciuman ituembuat darah Ara berdesir aneh.
"Balas ara." Ara pernah melihat dinfilm.film Korea Dan Ara pun kini hanyut Dalam ciuman nya.
Keduanya saling menyalur Kan kehangatan,ciuman itu begitu lama hingga bibir ara menjadi tebal Dan kebas.
Terlihat tangan Zain mengusap lembut punggung ara.
Bibir Zain Masih Belum ingin melepas Kan tautan bibir nya.hingga napas kedua nya begitu memburu.setelsj cukup lama Zain melepas ciuman nya Dan di ahiri sesapan Zain Di leher putih ara.
"AHH Om..." ara mendesah
" damnit." Zain menggeram kini si Joni bangun gara gara desahan ara Yang mendayu merdu.
Keduanya saling tatap sambil mengatur Napas nya.
Mulai malam ini jadi lah asisten ku.mengurus Ku, anggap Aku suami mu.
Ya saat ara melari Kan diri pagi itu Zain sudah mengucap Kan ikrar atau janji Di hadapan Tuhan,kedua orang Tua ara Dan saksi bahwa Zain sudah menikahi ara tanpa sepengetahuan ara.
Jadi APA pun Yang kini Di laku Kan Zain pada ara adalah halal.karna ara sudah sah menjadi istri nya
Next 💋 💋 💋 💋 💋