Chereads / suami sontoloyo / Chapter 83 - istri ku

Chapter 83 - istri ku

"jadi asisten pribadi Ku,mulai Dari Hari ini Kami pindah ke Kamar Ku,tidak menerima penolakan.dalam hal ini Aku Yang menemukan,Dan Kami bocah nakal,Kami hanya tinggal menurut saja apa yang Aku perintah Kan." Telunjuk Zain menunjuk kearah ara.

Ara mencebik Kan bibir nya,Ara tidak bisa menerima masa iya tinggal satu Kamar.

"Eh kok satubksmar Om,Kita Kan bukan muhrim,dosa Om."

"Lagian Ara juga punya harga diri Om,masa iya Kita kumpul kebo."

"Pokoe ara ga mau,Ara menolak titik."Ara bersungut sungut protes tidak mau satu Kamar Sama Zain.

"Teeettt..... !

"Tidak Ada penolakan,ini keputusan saya Dan Kamu wajib patuh."

"Kalau Kamu membantah,dosa nya besar tau." Cecar Zain.

Ara makin binging gimàna Cara nya menolak kumpul kebo kok malah di bilang dosa.

Kini ara bersidakep tangan Di dada,Mata nya memicing mencari keanehan Dari semua Yang Zain kata Kan.

"Ara Belum pernah dengar tuh,Dari mana mana ustaz atau ustazah ceramah,menolak kumpul ama kebo halal."

Zain Yang sedang serius tiba tiba tertawa.

"Ha haa...

"Lucu Kamu."tangan panjang Zain mengajak rambut ara.

"Cup...Zain mengecup pipi chabi ara.

"Aa...tuh kan apa Ara bilang, ini bahaya ara ga mau satu Kamar Sama om.ini Belum apa apa Om udah main cium cium aja.mesum banget sih."Ara mengelap pipi nya menggunakan ujung baju nya.

"is apaan sih Di lap Segala,wangi tau." Kekeh Zain.

"Wangi apaan,iiww bau jigong Gini." Ara Yang kesal,menghentak Kan kaki nya melangkah pergi Dari hadapan Zain.

"Hei jangan lupa mulai malam ini kalau tidak datang dosa loh." Zain sedikit berteriak mengingat Kan Ara tugas nya Di mulai malam ini. Zain hanya tertawaelihat Ara Yang kesal.

Ara cemberut,kesal dengan tingkah Zain Yang sejenak nya.

Di kamar ara mondar Mandir,kalau nyari kerja Di luar Tanpa ijasah pasti ga bakalan dapat.kalau dapat Bos baik kalau jahat gimàna.sungguh ara bingung,Dan kesal dengan keputusan Zain Yang se enak nya.

Ara melihat 10 jari nya Dan keluar lah ide konyol nya."aahaa" Ara mrnjentik kan jari nya.

"Baik aku itung pake 10 jari. Enggak,terima,enggak,terima,enggak,terima,enggak,terima,enggak,terima.

"Haah kok terima,"aduh gimàna ini.

Tok

Tok

Tok

"Ya." Ara menjawab dengan garang.

Ara membuka pintu Dan terlihat bibik berdiri Di depan pintu.

"Eeh bibik Ada apa?" Ara Pura Pura bertanya untuk menghilangkan Rasa gugup nya.

"Ini non Ara Di panggil aden Di kamar nya,Aden pesan GA pake lama,lebih baik non Ara cepetan deh Dari pada nasib non Ara seperti si Lucy Di kubur di tanah." Bibik mencoba menakuti ara.

"Haaah...." Dengan wajah panik Ara lantas berlari menuju Kamar Zain terburu buru.

Gubrakkk.....

Zain terkejut hingga terlonjak.

"Astaqa....! Ara....apa kau tak boleh sopan sedikit, setidak nya ketuk pintu dulu !"geram Zain hampir saja Ipad nya jatuh ke atas lantai.

"Ok Om saya terima, tapi jangan kubur saya seperti lucy Di tanah Om." Dengan raut wajah pucat Ara menerima syarat Dari Zain.

"Ok mulai malam ini Kamu kerja untuk saya." Terlihat wajah semeringah Zain.

" Ok cepat Kamu bersih Kan badan MU sekarang.dan baju tukaran Ada Di sana.di.kamar mandi.''perintah Zain Yang tidak mau Di bantah.

"Baik Om." Ara sedikit terkejut bentakan Zain membuat Ara terlonjak.dan mengikuti apa Yang Zain kata Kan.

Setelah 20 menit berlalu Ara blom juga keluar,30 menit ara pun Belum juga keluar.

Hingga membuat Zain hawatir Dan geram.

Tok

Tok

Tok

Tok...."Ayo keluar atau saya dobrak,pintu Kamar Mandi ini ,! Teriak Zain.

Tak berselang lama ara membuka pintu namun blom mau keluar Dari Kamar Mandi.

"Ayok keluar sayang." Ajak Zain lembut.

" Cih kenapa. Sekarang jadi lembut" pikir Ara.

Zain menarik lembut tangan ara.namun Zain lupa Di Lamar Mandi Ada jubah Mandi Yang iya bawa tadi Dan luoabiys bawa keluar lagi.

Zain melongok melihat Ara memakai jubah mandi nya Yang kebenaran.

Tiba tiba Zain tertawa."ha ha ....kamu lucu sekali pake ini,kegede an."

"Om jangan apa apain saya Om,saya masih sekolah saya masih perawan Om."

"Ha ha, saya tidak bisa jamin sayang,tergantung situasi lah." Gurau Zain Yang berhasil membuat Ara menciut.

"Tenang sayang dia sudah jinak kok,tidak usah takut. " Gurau Zain lagi.

Ara tersentak kaget karna kininiya duduk Di tas pangkuan Zain.

"Eeh Om kok begini,ini tidak baik Om." Ara berusaha untuk tetap menghindar.

"Sudah nikmati saja,mana jari mu" Zain menarik jari ara dan "nah cantik Kan,Zainm elihat cincin Yang kini sudah melingkar manis Di jari Manis ara.

Ara pun elihat nya,cincin Yang cantik motif sederhana tapi ara tau ITU cincin Yang Mahal.

Zain mengecup tangan ara.

"em cantik bukan ""cup...Zain mengecup tangan ara.

Ara sungguh terkejut Dan merinding tubuh nya menjadi kaku.

Ara Yang Masih terdiam,terkejut Karna perlakuan zain.kink Di buat lebih terkejut lagi tat Kala Zain Yang mendekat Kan wajah nya Dan mengecup bibir nya.

Ara semakin merinding Dan semakin membeku.

"Ah ciuman pertama ku Di ambil Om Om."hati ara menjerit ingin meronta namun tubuh nyavseaksn membeku.suara Ara seakan tercekat di tenggorokan.

Kini Zain makin berani tidak Ada perlawanan dark ara.

Zain sedikit melumat bibir nya lembut.

Karna tidak Ada balasan Dari Ara Zain makin berani.ara Yang merasa ketakutan hingga Mata ara terpejam rapat.

Kini Zain meraup bibir ara kembali,namun Mata Zain menatap lekat wajah ara, makin Di pandang makin cantik makin membuat Zain kesurupan ingin lebih lagi.zainembuks tali kimono Ara kini terlihat bahu mulus ara tak menyadari.sakit terhanyut oleh pangkuan bibir Zain Yang melumat bibir nya begitu lembut.

Kini Zain berdiri Dan Menggendong ara tanpa melepas pangutan nya.ara yang terbuai Masih menutup kedua matanya rapat.

Kini ara dibrebah Kan Di dibatas Kasur empuk.

Zain membuka baju nya.bersamaan dengan mata ara Yang terbuka Dan terpampang jelas tubuh sempurna seorang lelaki tampan.mata ara tak berkedip. Kini seakan ara mengagumi tubuh atletis pria ITU.

"Oh Aku ingin menyentuh nya." Jerit hati ara melonjak lonjak kegirangan.

"Sayang Malam ini ksmunharus jadi milik Ku."

"Aku halal menyentuh mu,kapan pun ITU.aku sangat mencintai mu."

Kini Zain kembali melumat bibir itu.meraul bibir itu dengan penuh hasrat.

"Ooh kau bikin Aku penasaran sayang.