Bibir kedua nya saling mengecap terdengar decapan Yang begitu nyaring.kini Vivi Yang berada Di atas pangkuan Firman.
Menodongkan kepala nya Kelana Dan kekiri.
Terdengar deru Napas masing masing Yang memburu.
Ciuman kedua nya belom berahir begitu saja. begitu betah Dan menikmati walau bibir keduanya sudah basah dengan saliva.
"Aku tidak mimpi bang ,dulu sempat Vivi putus Ada untuk meraih cinta abang.
Ketika melihat firman dengan wanita lain.rasanya ingin mati saja.
"Tidak sudah jadi milik Ku Dan Aku pun demikian."jelas Firman pada sang pujaan hati.
"Kapan abang mulai menyukai Ku."Tanya Vivi Yang penasaran.
"Sejak Kamu mulai pandai bicara,saat adek bilang,adek sayang abang Dari situ abang selalu menjaga mu.mungkin tahun tahun belakang ini absng sedikit cuek Karna tadi nya abang tidak mau mengecewakan aysh dan ibu.abang tajut irang tua kita tak setuju." Begitu jelas apa Yang Firman katakan.
Vivi menangkup wajah Firman dengan kedua tangan nya.vivi mengecup bibir Firman berkali Kali.
"Terimakasih abang, Vivi sayang abang selamanya." Ucapan Vivi membuat Firman gemas Dan langsung melahap bibir tipis itu.
"Aarrhhh aab-aang..."eemmm.bibirnya tangsangup lagi berkata Karna Firman terus saja menyesap bibir pink itu.
Kini hanya menyisakan kain tipis Di bawah Sana, Vivi pasrah apa pun yang di laku kan suami nya pada tibuh nya.
Vivi merasakan Ada bagian Yang mengeras Dan berotot.
"Kita kekamar sayang." Ajak Firman.
"Masih sakit bang." Rengek Vivi.
"Abang Akan pelan pelan pasti sudah tidak sakit mungkin Yang Ada nanti sayang Minta tambah." Firman meng goda Vivi.
Vivi mencebik Dan langsung Di sambarnya bibir tipis itu.
Plakkk.." malu ihh." Rengek Vivi.
Yang metupi dadanya.
"Dari sayang kecil abang sudah melihat ini semua." Dulu memang Firman selalu membantu ibu mengambil Kan alat Mandi adek nya.walau terpaut agak jauh USIA mereka tapi tidak masalah bagi Vivi cinta Yang tulus Dan suci tidak mengenal usia.
Firman Menggendong Vivi seperti koala,dada kedua nya begitu rapat .tangan Firman meremas bokong bulat Vivi.
"Abang geli." Rengek Vivi
"Geli tapi enak yank." Lagi lagi tangan Firman meraba dan meremas gemas bokong sekel itu.
Firman mensngalkan semua Kain Yang melekat di tubuh nya.
Vivi Yang malu melihat Naga itu berdiri kokoh menutup wajah nya dengan tangan.
"Seeettt yank jangan di tutup wajah nya sku mau ksmuntau bagai mana Naga ini mengamuk." Sarkas Firman.
"Ga bang Vivi malu." Vivi masih menutup wajah nya.
"Aaaa....Vivi terkejut Kala Firman menarik kedua kaki nya.firman mulai,mengungkung tubuh mungil Vivi Yang tidak Ada separuh tubuh nya.
"Tubuh mu keci mungil imut tapi membuat aku mabuk,sejak kejadian Di hotel itu. Aku selalu teringat ini semua." Kata Firman sambil mengerak kan jari jari tangan nya dari atas hingga bawah.di telusuri setiap inci kulit tubuh istri nya.yang kini kulit putih itu sudah banyak tanda cinta.
Merinding itu Yang Vivi rasakan,terasa sekali seperti nya darah Vivi berdesir hebat. sentuhan itu membuat Vivi merasakan keinginan di sentuh lebih Dari biasanya.
Firman tau akan hal itu terlihat puncak gundukan kembar itu begitu mencuat tinggi.
seakan menantang Firman untuk menyentuh Dan melahap nya.
Tubuh Vivi menggelinjang ketika jari jari Kekar itu menyentuh bagian lembah tersembunyi nya. Sentuhan lembut di Sana membuat Vivi hilang akal Dan kendali.walau masih terasa perih tapi rasa sentuhan itu membuat Vivi melenguh Dan mendesah. Hanya Ada nikmat.
Firman mencumbu istri nya Tanpa jeda hisapan demi sesapan membakar gairah keduanya.
Sang Naga Sakti menerobos sang lembah hitam membuat Vivi"aaaaaa....yes sayang aaa.. ya itu aaaaa. ..aaaaa. sssttt .firmann terus memanggil mama Vivi.
Kedua sejoli itu tak berhenti melenguh menjerit bergerak ikut irama sangat lembut ,lembut,sedikit kasar.hingga rasa sakit itu hilang di ganti rasa nikmat Yang tiada Tara.
Hingga teriakan Firman memenuhi ruangan kamar itu menyebut nama istri nya.
Pagi tadi keduanya sempat olah raga Kasur hanya dua jam.pagi ini Hari libur,Hari minggu aku ajak vivi untuk berjalan jalan di sebuh taman dengsn aliran sungai yang bersih Dan jernih.
Vivi mengelar Kain diatas rumput Dan Firman sudah duduk.
Ketika Vivi Akan duduk Firman tiba tiba berjongkok dihadapan nya.
Ceklek .....
Firman berjongkok Dan membuka sebuah Kotak perhiasan komplit.
"Sayang sudi kah kamu hidup bersama Ku untuk selama lama nya.susah senang Kita bersama Kamu mau Kan.??" Firman menatap Vivi.
Vivi tak bisa berkata kata vivi menangis haru Dan menganguk lembut.
Firman memakai kan cincin,gelang Dan Firman pun bangun Dari jongkok nya berdiri memakai Kan kalung pada Vivi Firman mengecup leher istri nya Dan memeluk nya dari belakang. Keduanya tersenyum bahagia.
Kini keduanya sedang duduk sedang memakan kekbyangvtadi sempat Firman beli.
"Abang bagai mana kalau Aku Hamil beasiswa ku pasti di cabut." Vivi berkata kehawatiran nya."tidak apa apa sayang abang sanggup membiyayai mu kuliah.lebih baik alih Kan beasiswa MU untuk orang yang memerlukan.itu sangat mulia sayang." Firman berkata bahwa sanggup menghidupi dari kuliah hingga hal hal lain nya.
"Baik lah abang Vivi juga Akan ikut abang,
Kalau abang sanggup tinggal beberapa Bulan saja lagi Vivi habis kuliah." ahir nya Vivi memutus Kan mundur Dari daftar beasiswa itu..
Setelah puas keduanya jalan jalan kini Vivi sedang menunggu sang suami Yang sedang Mandi.
Ceklek...
"Sayang ambilkan handuk." Firman lupa mebawa handjk.
Tanpa rasa curiga Vivi menghampiri Firman,dan memberikan handuk Yang di Minta.
"Ini bang handuk nya." Vivi bersikap biasa tapi tanpa vivi ketahui Firman tersenyum licik.
Sreekkk.....
Firman menarik tubuh Vivi masuk ke kamar Mandi Dan tidak lama setelah pemanasan sebentar terdengar jeritan Vivi Yang begitu mendesah Dan manja.
( Taulah apa itu)
Firman tak pernah jemu pada tubuh istrinya itu.
Setelah Mandi Dan olah raga kini keduanya sedang ter baring saling memeluk.
5 Hari lagi abang pulang,sayang Jaga diri selesaikan kuliah mu dulu.
"Baik bang Aku Akan belajar sungguh sungguh supaya ilmu Yang Ku pelajari bermanfaat untuk orang banyak.
"Aamiin kata keduanya.mengaminkan.rasanya firman tidak ingin berpisah dengan istri nya.
Keduanya saling tatap Dan Lansung saling gigit.sampai pagi.
Beberapa Hari ini Vivi sudah masuk kuliah .Firman menghantar jemput Vivi sampai kampus.setiap Hari begitu sore Hari Firman Akan menjemput Vivi.
Setelah istirahat cukup makan cukup kegiatan mereka belanjut ke kasur rasanya Firmantidak ingin berpisah ini terasa berat sangat sangat berat.
Vivi Dan Firman Yang kini sedang bermandi Kan peluh. sedang asik bergoyang dombret. Tak pernah Ada moment Yang terlewatkan,setiap Ada waktu Di rumah itu di setiap sudut ruangan sudah keduanya jelajahi hanya bumbung saja Yang belom Di Coba.😂
Next 💋 💋 💋 💋 💋 💋
🙏Dukung terus cuba saja
🙏❤️