Chapter 162 - Bab 162

Kira-kira sepuluh menit kemudian, Qin Lingling kembali ke toko dengan langkah seorang siput, sementara Yin Rongyan sudah mulai tidak sabar. Tepat saat dia hendak berkata sesuatu, dia melihat wajah Qin Lingling pucat seperti hantu, terlihat seperti orang mati yang berjalan, dan kata-kata yang ada di ujung lidahnya tertelan kembali secara mendalam.

Mungkin itu adalah muntah-muntah karena kehamilan yang menyakitkan.

Dengan alis berkerut, dia berkata, "Aku sudah memilih beberapa barang untukmu dan membayarnya. Ayo pulang sekarang."

Pikiran Qin Lingling dalam keadaan kabut, seolah-olah dia kehilangan akal dan hanya tubuh mati rasa yang tersisa. Dia tidak bisa memahami apa yang dikatakan Yin Rongyan; satu-satunya hal yang bergema dalam pikirannya adalah kata-kata Yi Jiafei.

Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa...

Mengapa takdir harus membuatnya menderita begitu banyak?

————

Di rumah sakit.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag