Selene menatap refleksi dirinya di cermin untuk kesekian kalinya, memastikan bahwa riasannya, rambutnya, dan perhiasannya sempurna dan tidak berantakan.
Memang, dia telah membersihkan jadwalnya seperti yang diminta Xavier, hanya menyisakan adegan yang perlu dia mainkan sebagai satu-satunya kegiatan yang perlu dia lakukan hari itu.
"Apakah gaun ini oke?" Gumamnya dalam hati.
Selene melenggang ke dalam gaun merah mencolok yang memiliki belahan tinggi di sisi, memperlihatkan kakinya yang jenjang setiap kali dia melangkah. Bagian belakang gaun itu terbuka, menambah kesan berani pada desain elegannya.
Itu adalah hadiah ulang tahun dari Klerene, dan meskipun biasanya dia lebih menyukai gaya yang berbeda, dia bersemangat untuk akhirnya memakainya.
Selene tidak tahu apa yang mungkin dirancang Xavier, tetapi dia memutuskan untuk memakai gaun itu tak peduli bagaimana.
Selene tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri, jadi dia menelepon seseorang yang bisa.
