Chapter 80 - Perdagangan Joltha

Di sebuah kota besar bernama Joltha, yang sebagian besar ditutupi pasir dengan konstruksi bangunan yang jarang, sebuah Mustang melaju di jalan raya. Ia menuju ke arah gedung pencakar langit tinggi yang dihiasi lampu indah, menonjol di tengah lanskap yang gersang.

Karena waktu itu malam hari, lampu-lampu indah membuat kota tampak seperti terpesona.

Mustang hitam itu berhenti beberapa meter sebelum gedung tersebut.

Mata Xavier yang tertunduk memindai gedung itu. Cahaya gemerlapan dari dalam menandakan orang-orang telah datang untuk perdagangan.

Ia mengetuk earpiece terkecil yang dibuat oleh Kace, yang terpasang di telinganya.

"Saya masuk," katanya.

"Kami akan menunggu sinyal Anda," jawab orang di sisi lain.

Xavier mengemudikan mobilnya menuju gedung tersebut. Tidak ada valet jadi dia memarkir mobil sendiri. Xavier keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk gedung.

Setelah masuk, Xavier memindai kerumunan orang.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS