Baik Xander maupun Xavier berdiri di depan sekolah mereka sementara para gadis yang lebih tua maupun lebih muda dari mereka mengedipkan mata dan mencoba memanggil mereka dengan suara yang tinggi dan menggemaskan seolah mereka sedang berkompetisi berkicau dengan para burung yang malas bertengger di pohon terdekat.
Namun, kedua saudara itu mengabaikan mereka seolah-olah mereka tidak pernah ada.
Mereka masih remaja tapi sudah dikaruniai keharmonisan wajah sehingga bahkan pria dewasa pun akan mulai mempertanyakan gendernya sendiri.
Rambut mereka hitam pekat seperti malam—rambut Xander bergaya keriting yang main-main, sementara Xavier menjaga rambutnya lurus dan sederhana, tanpa perhiasan apapun. Kedua saudara itu memiliki hidung yang lurus dan runcing yang terlihat begitu presisi, seolah-olah surga telah menggunakan penggaris. Kulit mereka halus dan tanpa cacat, hampir seolah-olah terbentuk dari tanah liat terbaik, membuat beberapa gadis merasa iri melihat kulit mereka yang bersih.