```
"Kita akan memulai sebuah keluarga bersama," Anastasia bergumam, kepalanya bersender di dada Xavier yang berhasil memeras dirinya masuk ke dalam tempat tidur bersamanya.
"Sebuah keluarga besar tepatnya. Seperti seluruh lapangan tim sepak bola," dia bercanda. Tepat ketika kata-kata itu terlontar dari mulutnya, dia merasakan senggolan lemah di perutnya.
"Apa yang kamu pikirkan tentang saya? Mesin pembuat bayi?" Dia bertanya, pura-pura marah sambil menatapnya tajam.
Meski begitu, dia tidak bisa membayangkan dirinya melahirkan banyak bayi. Berpikir tentang sembilan bulan ke depan saat dia akan melahirkan yang sekarang saja sudah membuatnya cemas.
"Kalau kamu mau, kita bisa bertukar dan kamu yang akan melahirkan bayinya. Dengan begitu, kamu akan tahu betapa sulitnya," katanya, lalu menutup mulutnya ketika dia sadar apa yang dia katakan tidak masuk akal. "Saya hanya ingin dua bayi," gumamnya pelan, cemberut seperti anak kecil.