Hari ulang tahun nenek Xavier akhirnya tiba. Hatinya Anastasia berdebar dengan perpaduan antusiasme dan gugup saat dia bersiap untuk bertemu dengan keluarga Xavier dan keluarganya sendiri. Dia hampir bisa merasakan beban momen itu menekannya, antisipasinya berdengung seperti statis di udara.
Dia mengaplikasikan makeup-nya dengan teliti, menambahkan hanya sentuhan lembut untuk memperindah fitur alaminya. Kilau halus itu menonjolkan tulang pipinya dan membuat matanya bersinar, memastikan dia akan bersinar indah di bawah cahaya. Dia mengambil napas dalam, berharap usaha ekstranya akan membantunya merasa lebih percaya diri di tengah para tamu pesta.
Dia mengambil gaun hitam yang telah dikirim oleh desainer fashion kepadanya hari sebelumnya.
Gaun itu mengalir anggun ke lantai, panjangnya melebihi jari kakinya. Gaun itu tidak terlalu erat di pinggang, memungkinkannya untuk bernapas dengan lega.
