```
"Kamu belum pernah kesana?"
"Kamu bicara seolah-olah kamu sudah pernah ke sana sendiri."
"Saya ke sana pas saya menikah."
"Kamu menikah di usia dua puluh delapan, itu cukup dini. Pemandangan indah apa yang bisa kamu nikmati di usia muda seperti itu?"
"Kapan kita berangkat?"
Saya memikirkan dengan saksama tanggal yang dipilih He Xiangu, dan sepertinya hari setelah besok.
"Hmm, lusa."
"Secepat itu? Saya akan menyuruh seseorang untuk memesan tiket pesawat segera."
"Itu bagus sekali!" Saya menaruh sumpit yang sedang saya pegang, bersilang tangan, dan berbicara dengan nada santai, "Saya akan makan ketika kamu sudah membeli tiket pesawatnya."
Saya pikir ini adalah pertama kalinya dalam hidup Sang Shixi ada orang yang berani menego dengan berani seperti itu dengan dia, dan saya tahu dia tidak senang.
Namun demikian, dia keluar dari ruangan dengan membawa telepon, dan sepuluh menit kemudian, dia kembali untuk memberi tahu saya, "Ada penerbangan jam 9:28 pagi lusa."