Nama Qin Qing benar-benar merdu di telinga, seperti protagonis dalam sebuah Buku Qiongyao.
Saya cukup gugup pada awalnya, tapi setelah bertemu dengannya, saya merasa jauh lebih tenang. Kehadirannya seperti gemericik sungai kecil yang menenangkan kekacauan di hati saya seketika.
Ketika saya duduk di depannya, dia memandang saya dan tersenyum, "Sang Qi menceritakan sedikit tentang selera Anda, jadi saya memberanikan diri untuk memesan beberapa hidangan. Saya pernah kesini sebelumnya, dan beberapa hidangannya cukup enak."
"Saya tidak pemilih, saya akan makan apa saja," saya berkata.
Nyonya Sang mengambil teko untuk menuangkan teh untuk saya, tapi saya segera berdiri dari kursi saya dan membungkuk sedikit saat mengambil teko darinya, "Biarkan saya yang melakukannya, biarkan saya yang melakukannya."
Walaupun saya bukan tipe orang yang suka melayani orang lain, saya masih tahu etika yang harus diberikan kepada orang yang lebih tua.