Tatapan terakhir Sang Qi benar-benar bisa menghancurkan hatiku, tapi tidak ada rasa dendam, bahkan tidak sedikitpun tanda memohon.
Sang Qi adalah orang yang sangat bangga, tentu saja dia tidak akan memohon padaku dengan air mata untuk mengubah keputusanku.
"Sang Qi!" Sang Shixi bersihkan tenggorokannya, "Kamu harus tahu bahwa kata-kataku barusan tidak akan berlaku selamanya, begitu kamu melangkah keluar dari pintu ini hari ini, aku tidak akan memberimu kesempatan untuk kembali masuk!"
Bayangannya tegap lurus seperti pohon birch perak, tanpa ragu sedetik pun, dia mendorong pintu terbuka dan berjalan keluar.
Yang ingin kukatakan pada saat itu, Sang Qi, aku menghormatimu sebagai seorang pria sejati.
Pintu tertutup dengan lembut, ada sejenak kesunyian beberapa detik di ruang rapat, lalu diikuti oleh Pengacara Gao yang memimpin eksekutif lainnya memberiku tepuk tangan gemuruh.
