Saya tidak punya waktu untuk menganalisis apakah pandangan sekejap di matanya itu adalah kemarahan karena ditipu oleh saya atau kekecewaan.
Tepat saat itu, seseorang mengetuk pintu, dan mereka mengetuknya dengan keras.
Saya mengangkat alis dan menoleh ke Sang Qi, "Lihat, penangkap pezinah telah datang."
Saya hendak membuka pintu ketika Sang Qi mencubit pergelangan tangan saya.
Saya menoleh kepadanya dengan heran, dan dia tersenyum nakal, "Membuka pintu terlalu cepat tidak terlihat seperti kita tertangkap basah berselingkuh, bukan?"
"Oh, benar!" Saya mengangguk dengan penuh penghargaan, "Jadi sebaiknya kita lepas pakaian dan pakai lagi?"
"Kalau kamu suka berputar-putar, saya tidak keberatan."
Dia bangun dari tempat tidur, dan saat pintu terus diketuk, Sang Qi membukanya tepat sebelum pintu itu hampir terbongkar.
Sang Shixi berdiri di pintu, berbeda dari biasanya, wajahnya yang tanpa ekspresi kini tertutup lapisan tipis kemarahan.