Luo Qingyi menatap Qin Jiang dengan penuh kepahitan lalu mengalihkan pandangannya.
Peluit untuk kuda-kuda itu berbunyi, dan tak lama, dua ekor kuda sudah berada di garis start.
Semua orang menonton adegan itu dengan penuh minat.
Luo Qingyi adalah penunggang kuda yang mahir, dan dia telah memilih kuda yang paling kuat dan terkenal di kandang, sementara Qin Jiang hampir tidak bisa bertahan di atas kudanya, belum lagi dia memilih kuda yang tidak berharga.
Tanpa perlu menyaksikan, semua orang sudah tahu hasilnya!
Kerumunan orang memasang taruhan mereka satu demi satu.
Meskipun peluangnya telah bergeser menjadi seribu banding satu, mereka tidak ragu sedikit pun untuk bertaruh pada Luo Qingyi—lagi pula, tidak mungkin Qin Jiang bisa memenangkan perlombaan kuda ini.