Hera mempertimbangkan kembali penilaiannya sebelumnya tentang Alice sebagai sosok seperti Minerva—naif, lugas, dan mudah dibaca. Dia menyadari bahwa tindakan Alice jauh lebih kompleks daripada yang dia duga, dan dia kesulitan memahami motif sebenarnya dari Alice serta upayanya yang berkelanjutan untuk menciptakan masalah bagi Hera. Namun, Hera kemudian mengingat para pemeran utama pria dan mulai menyusun alasan mengapa Alice mungkin bertindak seperti itu.
Sepertinya Alice akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pemeran utama pria itu, sepertinya.
Hera tahu bahwa posisi saat ini seharusnya adalah milik Alice—di mana pemeran utama wanita seharusnya berada di pusat perhatian, dikagumi dan dihormati oleh semua orang. Hera, di sisi lain, awalnya dimaksudkan sebagai umpan meriam belaka, yang ditakdirkan untuk mati lama setelah warisannya dirampas untuk melanjutkan cerita.
