Ding...
Ding...
Ding...
Ding...
...
Telepon Hera bergetar tanpa henti dengan notifikasi, membangunkannya. Saat ia membuka mata dengan masih mengantuk, teleponnya berdering. Biasanya, dia bukan orang yang mudah marah di pagi hari, tapi hari ini dia merasa ingin membuat pengecualian.
Matahari belum terbit, dan masih terlalu pagi bagi dia untuk terjaga. Sendinya terasa sakit, dan dia merasa hampir demam. Dengan enggan, dia menjawab telepon itu.
"Halo?" Suaranya masih serak, dan tenggorokannya kering. Dengan masih mengantuk, dia keluar dari tempat tidur untuk mengambil air, berterima kasih pada kendi yang selalu ada di meja kopinya.
"Sayang, ini aku!!!" suara Athena yang terengah-engah terdengar dari seberang.
"Ada apa?" tanya Hera saat dia menuangkan segelas air.