'Tapi tidak ada gunanya menangisi susu yang tumpah,' Xavier memutuskan, bertekad untuk menyaingi ketidakmaluan Leo jika perlu. Saat ia terus bekerja di dapur, ia mengerutkan matanya pada Leo, pikirannya dipenuhi ide-ide tentang bagaimana menarik perhatian Hera.
Saat Leo dan Xavier sibuk di dapur, tenggelam dalam pikiran mereka sendiri, secara naluri mereka mencari Hera setiap kali mereka membutuhkan istirahat atau saat kenyamanan. Bagi mereka, dia seperti charger manusia, mampu mengisi ulang energi mereka hanya dengan kehadirannya.
Para bibi tua dan penonton menemukan perilaku Leo dan Xavier menggemaskan. Mereka berdua memerankan peran pacar yang manis dengan meyakinkan sehingga penonton merasa sulit untuk memilih di antara mereka sebagai pasangan potensial untuk Hera. Dalam sebuah kejutan, sebuah jajak pendapat yang menawarkan opsi untuk mendukung baik Leo dan Xavier dengan Hera menang telak, menunjukkan banyak orang mengakui itu adalah pilihan terbaik.
