"Apakah Anda sudah selesai berbicara?" suara Hera yang tenang dan acuh tak acuh bergema melalui ruang terbuka. Tidak keras, namun cukup berat untuk membuat rapat menjadi sunyi seketika. Meskipun ekspresinya tetap netral, kata-katanya dan nada bicaranya menunjukkan otoritas, memaksa semua orang untuk memperhatikannya.
Semua mata tertuju pada Hera. Meskipun beberapa orang telah menghadapi tegurannya di masa lalu, kali ini nadanya membawa bobot otoritas yang baru, bercampur dengan rasa dominasi dan ketidaksabaran yang menarik perhatian.
Hera sama sekali tidak bermaksud untuk mengintimidasi siapa pun, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk menemukan argumen dan alasan mereka benar-benar konyol. Itu membuatnya bertanya-tanya bagaimana pemeran utama wanita dan pemeran wanita kedua bisa begitu naif, dan bagaimana mereka bisa bersaing dengan penjahat dan antagonis yang licik dalam novel itu ketika motif mereka sangat transparan dan mudah dibaca seperti buku terbuka.