Maria berdiri di sana terpaku dan tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"Aku mengerti." Dia berkata.
Padahal dia sama sekali tidak melihat apa-apa.
Sama sekali.
Malah dia hijau oleh rasa iri dan tipu daya.
Kebutuhan untuk menerkam dan merobek, membara dan Menghancurkan, tapi dia hanya berdiri di tempatnya tidak mampu melakukan apa pun.
Tak lama kemudian, kegembiraan yang tak terkendali untuk menyambut suaminya tergantikan dengan rasa malu pada diri sendiri.
Dan lalu Bale mengangkat batuknya dan berkata. "Baiklah, aku perlu menunjukkan kamar Merah kepadanya."
Dan dia berjalan melewatinya sambil menunjukkan bahwa Merah harus berjalan di sampingnya.
Maria terlalu terkejut untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Dia merasa seperti seorang bodoh dan pipinya memerah.
Dia berbalik dan melihat bahwa semua orang telah memperhatikan apa yang terjadi.
Dia menelan ludah dan menaruh kepalanya di atas bahu sambil seperti yang diajarkan ibunya.
