Jasmine menatapnya tidak percaya.
"A-apa?" Dia gagap.
Dia telah merasakannya ketika dia membeku dan kemudian ketika dia menatap mata Alpha Xaden, mata itu menyala merah penuh kebencian.
Dia mengenal kebencian. Dia telah melihatnya di mata setiap orang yang menatapnya.
Dia sudah terbiasa dengannya.
Tetapi dia telah mengesampingkannya karena tidak mungkin Alpha Xaden membencinya.
Setidaknya tidak sekarang.
Bukan dengan emosi yang bisa dia rasakan, tidak dengan cara dia menyentuhnya.
Bukan dengan cara dia membuatnya merasa.
"Saya bilang Keluar." Dia berkata lebih dingin.
Tubuhnya gemetar dan dia membeku sebentar dan kemudian dia terkejut ketika Alpha Xaden melakukan hal yang tak terpikirkan.
Dia mendorong Jasmine menjauh dari dirinya dan dia berdiri dari dalam bak mandi.
Dia tidak repot-repot memakai jubah saat dia menarik Jasmine berdiri dan keluar dari bak mandi dengan satu tangan.
Dia terkejut dan kemudian dia menyadari bahwa bagian depan gaunnya hancur berkeping-keping.