Sebastian menatap surat itu lagi, hatinya terasa sakit lembut, bukan karena merasa dikhianati, tapi karena dia tidak tahu putrinya sangat mencintainya.
Jika dia ingin menjelaskan sesuatu kepadanya, seharusnya dia melakukannya langsung di hadapannya, karena dewi bulan melarangnya membatalkan janjinya kepada diri sendiri, dia ingin dia kembali.
Dia tidak peduli jika dia adalah penyihir gelap atau berencana mengorbankannya dalam permainannya.
Dia siap mengorbankan dirinya untuknya.
Dia ingin dia kembali dalam pelukannya.
Tidak ada cara dia akan membiarkan wanita itu menang atasnya dengan surat ini.
Dia telah menyiapkan pengakuan sendiri, dan dia harus mendengarnya dengan cara apapun.
Meski dia harus melawan ratu penyihir gelap untuk membawa istrinya kembali, dia akan melakukannya.
Sebastian berbalik dan melihat surat perceraian di sisi lain tanah, menggenggamnya dan meletakkannya kembali ke dalam kotak.
