Felicia tidak berhenti di situ saja. Dia terus memukul kepala Juliet dengan tongkat, suara tulang remuk terdengar di kantor.
"Apa yang sedang kamu lakukan?! Kamu sudah membunuhnya." Sipir mencoba menghentikan Felicia tapi yang terakhir terlihat sangat datar untuk menghancurkan Juliet sepenuhnya.
Ketika Felicia akhirnya mampu mengendalikan dirinya, dia melemparkan tongkat itu, yang kini tercoreng darah dan beberapa potongan tulang Juliet.
Dia menatap mayat Juliet. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali lagi. Berdarah dan hancur.
Felicia membawa tangannya ke wajahnya. Tangannya juga tercoreng darah, sama seperti tongkat dan wajahnya.
"Apa yang telah aku lakukan?" tanyanya kepada siapa saja. "Apakah aku baru saja membunuh Juliet?"
Sipir terlalu terkejut untuk berbicara. Dia baru saja menyaksikan pembunuhan hanya karena dia harus membantu seorang narapidana.
"Cek apakah dia masih hidup," perintah Felicia memecah keheningan pikirannya.