Chapter 272 - SEBUAH IDE

"Mereka pasti sudah melakukannya ketika saya masih di kantor polisi," tiba-tiba Adrain terengah ingat Felix menyentuh ponselnya sebelum diserahkan kepadanya tapi ia mencurigai bahwa pelacak itu ditempatkan di dalam ponselnya dalam waktu singkat.

"Bagaimana dan kapan itu terjadi tidak penting lagi,'' Viper meludahkan kata-kata tersebut karena frustrasi. Adrain merangkak ke satu sofa dan berusaha sekuat tenaga untuk mendukung dirinya ke atas sampai ia berhasil dan akhirnya duduk di sofa itu sambil menghela nafas lega. "Saya tidak tahu mengapa polisi belum mengejar saya, tapi sekarang mereka tahu bahwa Anda yang berada di balik semua bencana ini, saya yakin bahwa saudara-saudara Walters akan melaporkan saya sebentar lagi." Ia mencengkeram rambutnya dalam frustrasi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag