Taro tersenyum sinis saat ia memutus sambungannya dengan Krisha. Melihat waktu, ia tahu bahwa Krisha akan segera tidur, yang berarti ia harus setidaknya membiarkannya beristirahat sebelum ia melakukan kebiasaannya menginvasi mimpi Krisha.
Mengambil napas dalam-dalam, dia menunggu sekitar satu jam atau lebih sebelum ia juga memposisikan diri lebih nyaman. Kemudian, dengan menutup matanya, ia menarik ikatan yang ia miliki dengan Krisha sambil dengan mulus menyusun mimpinya agar seindah mungkin. Lalu, ia mengasumsikan peran biasanya sebagai dirinya sendiri sebelum membawa diri Krisha yang bermimpi untuk makan malam bersama.
"Oh, sungguh kejutan yang indah," sapa Krisha dengan dirinya yang biasa cantik. "Kita punya kencan malam ini, kan?"
"Tentu," ia tersenyum padanya saat mengambil tangannya. "Ayo pergi, ya?"
