```
Tak lama bagi kereta mereka untuk sampai di pelabuhan. Dia tersenyum melihat betapa megahnya pesta penyambutan bagi kakaknya. Ada tentara yang berbaris dengan seragam serta band terompet. Ada pula bunga dan hadiah yang telah diatur suaminya untuk mereka.
"Mereka datang," Nikolai berbisik ke telinganya saat mereka berjalan menuju tempat mereka berdiri.
Mineah mengangguk, dan mereka mengawasi sosok Xenia muncul. Dia tersenyum lebar saat melihat Xenia hampir berlari ke arahnya.
"Mineah!" Xenia memanggil, tidak memperhatikan lingkungan seperti biasanya.
Mineah tersenyum lebar saat membuka lengannya lebar untuk menerima kakaknya yang melompat. "Kakak ... Kamu tidak pernah berubah. Mengapa harus berlari jika kamu bisa berjalan saja?" dia menegur dengan sikapnya yang biasa lembut dan manis. "Bukan seperti kamu sedang mengejar aku, tahu."
"Aku merindukanmu," Xenia bergumam.