"Mine…"
Mineah terjaga mendengar suara Nikolai yang familiar. Tanpa sadar, dia tersenyum mendengar nada suaranya yang menenangkan. Entah bagaimana, suara sederhananya sudah cukup untuk membuatnya merasa aman.
Perlahan membuka matanya, dia bergumam, "Lai?"
Bukan jawaban yang didengarnya, melainkan Mineah merasakan bibir hangatnya mencium lembut buku jarinya. Dia menoleh kepadanya, dan di sana Nikolai sedang tersenyum penuh kasih kepadanya. Dengan betapa surrealnya segalanya baginya saat itu, dia tak bisa tidak bertanya-tanya apakah ini hanyalah mimpi lain bagi dirinya.
'Apakah akan berubah menjadi mimpi erotis lainnya?' dia bertanya dalam hati, yang membuatnya tertawa lemah karena betapa konyolnya pikiran-pikiran itu bahkan dalam mimpinya.
"Mine, kamu membuatku khawatir. Kenapa kamu tertawa?" dia bertanya dengan lembut. "Oh, tolong jangan bilang kamu kepalanya terbentur atau sesuatu... tapi tidak ada luka sedikit pun padamu sama sekali."