Marlon mencibir, "Aku sudah membaca suratnya. Dia menggunakan Hawthorne bukan Grant sebagai nama belakangnya. Itu artinya dia tidak menganggapku sebagai suaminya lagi."
"Dia juga berani menelepon polisi atas orang-orangku. Dia menginginkan perang," ujar Marlon. Tatapannya menjadi serius saat dia menyadari betapa parahnya situasi ini. "Aku tidak pernah menduga dia akan menghubungi keluarga Hawthorne setelah sekian lama."
"Hawthorne?" Direktur itu bertanya-tanya. "Bukankah itu keluarga tua yang kehilangan kejayaan karena semua bisnis mereka gagal?"
"Tidak, mereka tidak pernah jatuh. Mereka hanya menyembunyikan diri karena mereka memiliki hubungan yang sangat dalam dengan segala sesuatu di negara ini," jawab Marlon. "Ada alasan mengapa aku menempatkan istriku di rumah sakit jiwa. Dia jauh lebih berpengaruh dariku karena dia masih Matriark keluarga Hawthorne."