Marlon dan Penny berjalan masuk ke lobi rumah sakit jiwa. Mereka disambut oleh kepala rumah sakit, seorang wanita di akhir usia empat puluhannya.
"Selamat sore, Tuan Grant. Apakah anda datang untuk menjenguk Nyonya Dahlia Grant?"
Marlon mendengus, "Tinggalkan basa-basinya. Saya kemari untuk menjenguk istri saya. Bagaimana keadaannya?"
Kepala rumah sakit terkejut karena Marlon masih menganggap Dahlia sebagai 'istri'nya meskipun dialah yang menyuruh kepala rumah sakit untuk memalsukan semua dokumen sehingga Dahlia terpaksa harus dirawat di rumah sakit jiwa ini.
Penny juga memiliki reaksi yang sama.
Dia merasa begitu teraniaya ketika Marlon mengklaim Dahlia sebagai istrinya, padahal Penny lah yang telah begitu sabar, menanggung segala kekerasan dari Marlon.
Seharusnya dia yang menjadi istri yang sebenarnya, bukan selingkuhan lagi!