Henry merasa darah terkuras dari tubuhnya setelah ia menerima telepon dari ibunya.
Dia merunduk dan menunduk seolah merasa kalah.
Dia menatap layar ponselnya saat ia mendapatkan pesan teks dari ibunya, mengingatkannya bahwa ayahnya akan marah jika ia tidak datang.
Dan segera setelah ia membaca teks tersebut, dia menatap wallpaper ponselnya. Itu adalah gambar Kate yang tampak tenang saat menatap matahari terbenam.
Wajahnya sangat cantik, matanya lebih terang dari matahari terbenam keemasan, dan rambut merahnya bergoyang saat tersentuh oleh angin.
Dia menyeringai dengan suara ejekan, tapi bukan untuk kekasihnya.
Dia mencemooh dan mengejek dirinya sendiri karena menjadi pria yang sangat menyedihkan.
"Ah, ini menyebalkan," Henry bergumam. "Kamu adalah satu-satunya yang ingin aku lindungi, tapi kenapa aku tidak bisa melakukan hal dasar untukmu? Kenapa aku begitu pecundang?"