"Apakah begitu? Apakah aku memberimu sesuatu." Everly tertawa menyedihkan pada dirinya sendiri. "Lihatlah dirimu, kamu Valerio, seorang pria yang tak kekurangan apa-apa. Semua orang mengenalmu. Bahkan sekarang, lihat sekeliling, semua mata tertuju padamu. Dan aku? Aku tidak ada apa-apanya, jadi sebenarnya tidak ada yang bisa aku berikan padamu. Beberapa dari mereka mungkin bertanya-tanya siapa sih aku ini."
"Apa?" Pria itu sangat bingung sekarang. "A-apa yang kamu bicarakan? Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Katakan padaku, putri." Dia menopang pipinya dengan kedua tangan.
"Kamu benar-benar tidak menyadarinya?" Everly mendesah dan berusaha menghapus air matanya, meskipun masih menangis. "Setiap kali kita pergi ke suatu tempat bersama, itu semua yang bisa aku dengar. Mereka melihatku seolah aku tidak layak untuk bersamamu, dan aku tidak bilang mereka berbohong, karena memang aku tidak layak dan-"
