Leia menggelengkan matanya ke arahnya.
"Heh? Tidak. Dan itu menyenangkan meskipun menyayat hati. Kamu hanya perlu memahaminya dengan lebih baik."
Lucius mengangkat alis ke arahnya dan bertanya, "Benarkah?"
"Tentu saja."
"Aku tidak berpikir begitu. Kamu seharusnya datang ke sini lebih sering. Aku akan merekomendasikan banyak buku yang menyenangkan untukmu. Aku memiliki banyak koleksi." Senyumnya semakin lebar.
Dia menoleh ke sekeliling perpustakaan dan mengangkat bahu. "Aku bisa melihat itu."
Dan keheningan kembali menghampiri mereka.
Dia berpikir dalam hati, heran bagaimana mereka bisa berbicara dengan normal seperti ayah dan anak perempuan. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia duga akan terjadi, bahkan dalam nafas terakhirnya sekalipun. Seolah-olah segalanya selalu baik-baik saja di antara mereka, yang sama sekali tidak benar. Belum lagi dia yang terus menatap dan tersenyum padanya dengan begitu hangat—sesuatu yang baru dia lihat darinya sekarang.