"Crystal, bagaimana kesehatan ayahmu?" Biasanya, James tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dalam kesempatan seperti itu. Ketika Juni sedang dalam mood yang baik, ia mengajukan beberapa pertanyaan.
Crystal tersenyum. "Ayah selalu sibuk dengan bisnis, tetapi dia juga memperhatikan berita tentang Paman dan Bibi. Terutama ketika Paman masih muda—anda sangat jago merancang strategi. Meskipun anda sudah pensiun sekarang, generasi muda sering belajar dari perbuatan anda di masa lalu."
James juga cukup senang dengan kata-katanya. "Sayang sekali kita semua sudah tua sekarang. Di masa depan, pasti akan menjadi dunia kalian para junior."
"Crystal pandai berbicara, dan dia cerdas. Latar belakang keluarganya juga bersih. Kalau dia bisa menjadi menantu perempuanku, itu akan sangat baik." Juni menoleh ke arah putranya saat berbicara, sengaja atau tidak.
Namun, Wallace hanya fokus makan nasi goreng telur truffle hitam setengah matang di depannya. Tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan.
