[KONTEN DEWASA DI BAB INI. HANYA UNTUK 18 TAHUN KE ATAS]
Selama beberapa menit yang penuh kebahagiaan, dia melepaskan diri dan mendorong ke dalamnya sekeras yang dia bisa. Dia telah berada dalam keadaan hampir orgasme sejak dia pertama kali menggenggam ukurannya yang besar. Paradoksnya, dia merasa seakan jauh dari ejakulasi. Dia sedang menunggangi gelombang orgasme tanpa ada pelepasan. Semua pikirannya tentang perang, pertarungan mereka, siapa dia dan apa masa depan mereka akan menjadi, kehati-hatian, apa pun selain berada di dalamnya lenyap seperti merkuri.
Wajahnya mengisi visinya.
Matanya berubah menjadi hitam pekat seperti yang dia ingat dengan semburat perak di tengah dan rambut peraknya. Dia persis seperti yang dia ingat dalam memorinya, dalam mimpinya di mana dia telah mencoba menyentuhnya berkali-kali tetapi dia selalu menghilang sebelum dia bisa menciumnya.