"Apakah kamu ada di sana saat aku meninggalkannya sendirian?" duduk di kursi berlengan sambil menghadap perapian, wajah makhluk malam itu bersinar dengan percikan api sementara bagian wajah lainnya gelap seolah-olah beku dalam waktu.
Jika ada yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan merasa terpesona namun pada saat yang sama akan membeku sampai mati dengan melihat tatapan gelapnya.
Suara serak memecah keheningan kamar membuat vampir itu mengerutkan dahi.
"Apa maksudmu kamu kehilangannya? Dia sedang tidur tepat di tempat saya meninggalkannya." ia bertanya dengan dahi berkerut dan bayangan di belakangnya bergerak serta bergumam lagi seolah-olah mengeluh bahwa dia tidak cukup percaya kepada mereka.
Dia menghela napas dan ekspresinya sedikit melembut tapi kekhawatiran di matanya tidak hilang,
"Betapa merepotkan. Ini hanya berarti bahwa kamu telah terjatuh ke dalam sebuah mantra yang menciptakan ilusi.
