"Kamu tidak seharusnya terlalu ceroboh dengan darahmu saat berada di wilayah penyihir. Kamu tidak tahu kapan darah itu akan digunakan untuk membuat boneka voodoo atau melakukan ilmu hitam dan kamu akhirnya sakit seumur hidup atau mati dengan menyedihkan di saat-saat berikutnya." Hazel, yang telah membuka mulutnya untuk mengucapkan terima kasih karena dia telah membayar buketnya, terdiam sejenak lalu menutup mulutnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Siapa yang akan mengutuk seseorang seperti itu saat memberikan bunga! Tidak mungkin hal itu terjadi hanya dengan beberapa tetes darah.
Walau dia berpikir begitu, matanya langsung tertuju ke tanah dan menelan ludah. Dia tidak ingin mati begitu saja setelah dia mulai merasakan kebebasan. Rasanya seperti udara bebas, dia mulai terbiasa dengannya.
Tepat saat dia berpikir untuk membersihkannya dengan saputangannya, dia mendengar tawa kecil dan berbalik untuk melihat matanya penuh dengan kegembiraan.
