```
Walaupun dia berteriak sekuat tenaga. Gadis yang terlelap layaknya boneka itu tidak sedikit pun mengerutkan keningnya. Wajahnya tampak begitu polos hingga dia tidak tahu harus melanjutkan apa!
"Neighhh!" suara keras kuda itu menarik perhatiannya kembali dan dia menghela napas! Membuka pintu kereta, dia melompat keluar sementara gadis itu terjatuh ke tanah dengan bunyi dentuman.
Dia mengerutkan kening ketika benturan keras membangunkan kesadarannya namun rasa sakit di kepalanya terlalu hebat hingga dia tidak bisa membuka matanya untuk melihat keadaannya sendiri.
Dengan dahi yang berkerut, dia terus mengusap kepalanya dan memerlukan waktu untuk akhirnya membuka mata, hanya untuk menemukan dirinya sendirian dalam kereta sementara ada darah di keningnya.
Dia mencoba mengingat apa yang terjadi tapi kepalanya hanya terasa berat setiap kali dia mencoba berkonsentrasi dan bayangannya kabur dalam pikirannya.