Tetapi bayangan ada seseorang di belakangnya begitu menakutkan sehingga ia membeku di tempat ketika ia mendengar ketukan di pintu!
Setelah beberapa detik, ia merasa seolah-olah kasur di sisi lainnya terbenam, dan berat seseorang jatuh di sisi lain tempat tidur.
Ia harus menutup mulutnya untuk meredam jeritan yang hampir lepas dari bibirnya!
Tubuhnya mulai membeku seolah-olah ia terparalisis. Ia tidak tahu apakah sebaiknya ia bertingkah seakan-akan ia tidur dan tidak menyadari keberadaan makhluk itu atau sebaiknya ia melepas selimut dan menghadapinya dengan mata dingin agar ia ditinggal sendiri!
Air mata yang sempat kering mulai terbentuk lagi di matanya ketika ia sadar hidupnya kini tidak lebih dari sebuah permainan bertahan hidup!
"Nyonya, kehadiran Anda diminta di ruang makan. Tolong buka pintunya!" Suara itu memutus alur pikirannya dan ia bertanya-tanya apakah makhluk itu masih bisa menyerangnya jika ia berlari dan membuka pintu!