"Apakah kamu sekarang merasa senang?"
Samantha awalnya hanya ingin mengabaikan Harmoni, tetapi kata-katanya itu menggelitiknya karena mereka menggambarkan Harmoni sebagai korban.
Samantha berhenti berjalan dan berdiri di depan Harmoni. Karena dia setengah kepala lebih tinggi dari Harmoni, ia menundukkan pandangannya ke Harmoni dan membuka bibirnya, "Apakah kamu akhirnya akan berhenti pura-pura?"
Masing-masing menunjukkan warna asli mereka karena mereka berhadapan satu sama lain. Samantha menatapnya langsung dan mengucapkan setiap kata dengan jelas, "Jangan lakukan hal buruk jika kamu tidak ingin orang lain tahu. Apa yang bukan milikmu tidak akan pernah menjadi milikmu."
'Darimana kamu mendapatkan kepercayaan untuk mencuri hasil orang lain dan berpikir bahwa kamu bisa menyembunyikannya seumur hidupmu?'
Bulu mata Harmoni bergetar sedikit.
