Fu Hua menatapnya untuk waktu yang singkat dan tidak lagi merasa harus berbelas kasihan padanya karena dia telah membangunkan harimau yang tidur secara tak terbendung.
"Kemari." kata Fu Hua saat dia duduk di tempat tidur dengan kakinya menyentuh lantai yang kasar. Jia Li menatapnya sebelum pelan-pelan berjalan ke arahnya. Dia merasa dalam masalah ketika bertemu pandangannya.
Fu Hua menunggu sampai dia berdiri di depannya sebelum mengulurkan tangannya dan menariknya untuk duduk di pangkuannya.
Jia Li duduk di pangkuannya dan melingkarkan tangannya ke sekeliling badan Fu Hua. Dia tidak bisa menatap matanya, pandangannya sangat kuat padanya.
Fu Hua menariknya untuk sebuah ciuman 😘. Dia tidak lembut tapi juga tidak kasar.
Saat dia menciumnya, tangannya mencapai buah dada, memerasnya sehalus mungkin, agar tidak menyakitinya. Sejak dia hamil, buah dadanya sensitif dan mudah sakit jika dia tidak lembut.
