```
~~
Artem
~~
Saya dibawa ke sebuah kamar yang sangat nyaman untuk menunggu Bintang. Saya tahu dia akan pergi lama, jadi saya harus bersabar. Namun itu tidak berarti saya senang dengan keadaan ini. Saya selalu cemas untuknya sepanjang waktu.
Saya sudah tidak sabar berjalan mondar-mandir di kamar saat seorang pelayan mengantarkan makan malam untuk saya. Saya hampir tidak bisa duduk tenang sepanjang makan, meskipun makanannya lezat. Saya tidak bisa tenang cukup lama untuk itu.
Pikiran-pikiran bodoh dan buruk terus berkecamuk di kepala saya. Saya berpikir hal-hal seperti: 'Bagaimana jika ayahnya bersikap kasar padanya?' atau 'Bagaimana jika dia berkata padanya bahwa dia tahu di mana Bintang berada, apa yang telah dia alami, dan dia berharap Bintang tetap dalam kehidupan itu selamanya?'. Hal-hal ini terus merusak suasana hati saya.