~~
Bintang
~~
Baru setelah Artem pergi dan saya melihat ke bawah badan saya, saya sadar mengapa dia berjalan mundur melintasi ruangan hingga ke pintu. Belum lagi mengapa dia bergerak begitu pelan. Saya telah menjatuhkan handuk dalam tergesa-gesa untuk mencium dia.
Saya merasa wajah saya memerah lagi.
'Ya Tuhan.' Itu satu-satunya kata yang berkelebatan di kepala saya selama satu menit. Saya tidak percaya bahwa saya tidak sadar dia sedang melihat tubuh saya yang telanjang. Saya tidak percaya saya telah begitu tanpa malu.
Sementara kata-kata itu berkelebatan di kepala saya, Lyra, serigala saya, sepertinya memutuskan untuk sendiri mulai terengah-engah mengingat kenangan atas tangan Artem di badan saya. Saya bahkan bisa merasakan dia mengibaskan ekornya di belakang pikiran saya. Perasaan itu sungguh aneh sekali.
