~~
Artem
~~
Aku senang bisa pergi dengan Star dan Chay, tapi ketika Chay menyatakan syarat bahwa aku harus mengawasinya dari kejauhan, itu agak membuatku jengkel. Namun, baru sepuluh menit setelah sampai di mal, aku mendapat pesan dari Chay.
:C: Seperti yang kuduga, dia tidak ingin aku menghabiskan uang untuknya, jadi kamu yang akan pergi dan membeli semua yang kuberitahu padamu.
:A: Serius? Kenapa dia tidak membiarkan kamu yang membelinya?
:C: Pikirkanlah wahai jenius, dia pikir dia tidak layak mendapatkannya. Dan jadi aku tidak akan membelinya seperti yang kujanjikan. Tapi aku tidak pernah memberitahunya bahwa kamu tidak akan membelinya.
:A: Itu licik, tapi aku benar-benar ikut. Apa yang harus ku beli dulu?
:C: Aku akan mengirimkan gambar-gambar yang dia paling tertarik.
:A: Mengerti.
Hal pertama yang Chay kirimkan gambarnya adalah Star melihat sebuah tas kecil berwarna hijau beserta nama toko tempat tas itu berada. Aku tahu aku harus bekerja keras untuk ini. Saat itulah aku menelepon Kent dan meminta bantuannya. Aku mungkin tidak bisa membawa semua ini sendirian.
Aku telah membeli tas sesuai instruksi dan sedang menunggu lebih banyak pesan yang datang ketika Kent bergabung denganku.
"Jadi, kamu sedang berburu harta karun untuk temanmu hari ini, ya?" Dia tersenyum.
"Dia tidak akan membiarkan Chay membelikan sesuatu untuknya. Tapi Chay mengirimkan info tentang apa yang dia inginkan dan aku bisa membelikannya."
"Berapa banyak yang akan kamu beli?"
"Sebanyak yang dia inginkan." Aku tersenyum pada Kent, memikirkan betapa bahagianya Star nanti.
Beberapa menit kemudian aku mendapat pesan dari Chay dengan gambar Star yang memakai gaun perak yang sangat cantik. Jantungku berdebar, rahangku terjatuh, dan kupu-kupu terbang di perutku. Dia terlihat sangat cantik, sangat mengagumkan, sangat sempurna.
"Whoooooo. Yup, itu tampilan yang bagus untuknya." Kent melihat ke layar ponselku dari belakang dan bersiul ketika ia melihat gambar tersebut. Segera aku merasa marah dan menggeram, tapi aku bisa mengendalikan diri. Ini adalah sahabatku, betaku, belum lagi dia juga memiliki pasangannya.
"Memang dia terlihat cantik."
Aku mengira akan mendapatkan pesan yang mengatakan aku perlu membeli gaun itu, tapi ternyata Chay memaksa Star untuk membeli gaun itu dan kemudian mereka pergi untuk membeli beberapa sepatu untuk dipadukan dengan gaun itu.
Dari sana, aku ditugaskan untuk mendapatkan sepasang sepatu tertentu, sebuah kemeja, beberapa kacamata hitam, jam tangan dan kalung, begitu banyak barang berbeda di begitu banyak toko berbeda. Tas-tas mulai menumpuk tetapi aku menantikan untuk membuat Star bersinar dengan senyum lebar di wajahnya.
Kent tampaknya tidak terlalu menikmati, karena dia yang memegang semua barang yang aku beli untuk Star. Dia akan menunggu di luar toko sementara aku masuk dan menemukan barang tersebut. Itu adalah rutinitas yang efisien.
Setelah beberapa jam aku mendapat pesan bahwa mereka sedang makan. Aku pikir itu saat yang tepat bagi kami untuk beristirahat juga. Aku tahu mereka berada di stan pretzel jadi aku memutuskan untuk duduk di sisi berlawanan, dekat tempat pizza. Kent puas dengan itu, dia lebih suka pizza daripada aku.
Entah mengapa, aku merasa ada yang tidak beres. Banyak orang di area makan, tapi mereka hanya berjalan-jalan, mereka tidak membeli apa-apa sama sekali, hanya mengelilingi area tersebut. Apapun yang sedang terjadi, itu membuatku merasa tidak nyaman.
"Apakah kamu merasa ada yang tidak beres?" Aku bertanya pada Kent tepat saat dia hendak memasukkan sepotong pizza ke mulutnya.
"Tidak benar-benar. Maksudku ada lebih banyak orang di area ini dari yang kuharapkan, tapi tidak ada yang benar-benar terasa salah. Kenapa?"
"Entahlah. Aku hanya merasa ada yang salah. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi."
"Seperti apa?" Dia sekarang bingung, pizzanya terlupakan.
"Ada hubungannya dengan Star dan Chay."
"Apakah kamu ingin memeriksakan mereka?" Aku ingin memberitahunya tidak. Aku ingin bisa mengatakan bahwa itu semua hanya imajinasiku. Aku ingin mengabaikannya dan hanya bilang itu aku yang paranoid dan terlalu protektif. Tapi aku tidak bisa melakukan itu, sesuatu tidak membiarkanku.
"Yeah, aku rasa kita harus. Aku pikir aku perlu melihat apa yang sedang terjadi dengan mereka sekarang. Aku perlu melihat mereka berdua, untuk memastikan bahwa mereka aman."
"Baiklah. Apakah kamu ingin aku pergi bersamamu atau tetap di sini?"
"Tetap di sini, jika Star melihat kamu atau aku membawa semua ini maka dia akan tahu apa yang telah kita lakukan."
"Poin yang bagus, lalu kamu periksa teman dan saudara perempuanmu dan aku akan menjaga barang-barangmu." Dia tertawa kecil, mencoba memberitahuku bahwa aku berlebihan, tapi aku tahu bahwa aku tidak.
Aku berdiri perlahan, bergerak dengan langkah yang lincah namun waspada. Aku memantau semua sekitar sebaik mungkin. Aku mencari orang-orang yang terlihat aneh, orang-orang yang berbau aneh, dan orang-orang yang terasa aneh bagi ku. Ini akan menjadi beberapa momen yang tegang.
Saat aku berjalan menuju tempat yang kupikir gadis-gadis itu seharusnya berada, aku mencium sesuatu yang basi dan menjijikkan. Itu baunya orang-orang dari keluarga Star. Serius, bagaimana mereka semua bisa berbau begitu buruk?
Bau itu membuatku panik. Apakah mereka tahu Star di sini? Apakah mereka mencoba mendapatkannya? Apakah aku akan tepat waktu untuk menyelamatkannya? Aku harus menemukannya, dan segera.
Ku lihat meja-meja dan antrean di dekat stan pretzel. Aku melihat Chay berdiri di antrean, tapi aku tidak melihat Star sama sekali. Star seharusnya bersama dia, atau duduk di suatu tempat dekat dengannya. Di mana dia? Kemana dia pergi? Apakah mereka sudah mendapatkannya?
Begitu pikiran itu melintas di benakku aku mendengar teriakan kesakitan yang disertai dengan umpatan dan seseorang berteriak.
"ARTEM!"