Ileus melingkarkan lengannya yang berotot ke pinggangnya, seketika menyelimutinya dengan kehangatan tubuhnya.
"Ini mulai aneh." Anastasia berkata sambil tanpa sengaja menggenggam lengannya. Dia menyukai aroma yang memancar darinya.
"Dan saya bertanya-tanya kenapa," katanya dengan nada yang sedikit menggoda.
"Saya juga bertanya-tanya," jawabnya, nadanya penuh lelucon.
Dia tersenyum.
Beberapa saat kemudian, dia bertanya, "Bagaimana kamu menyelamatkan saya?"
Batuk terdengar dari dekat dan kemudian—"Dia memaksa obat ke tenggorokanmu dengan menciummu... secara paksa."
Mata Anastasia terbuka lebar seperti piring. Pria yang tidur di samping mereka telah menjawab pertanyaannya. Itu adalah Kaizan.
"Dan sekarang jika kalian berdua membiarkan kami tidur, itu akan menjadi... sopan," nadanya terdengar lelah.
Itu… cukup blak-blakan. Anastasia merona begitu malu sehingga telinganya panas seperti neraka. Tumpukan es pun tak dapat meredam api.