Lu Heting menempelkan jarinya di bibir tipisnya. Kebahagiaan yang dirasakannya begitu singkat.
Rasa itu bahkan belum sempat terasa.
Dia membungkuk dan berkata dengan suara rendah serak, "Aku akan membongkar barang-barangnya."
"Baiklah, silakan lakukan." Su Bei berdiri dan mengambil cangkir kopinya lagi.
Kopi itu sudah tidak panas lagi, tapi dia masih memegangnya seolah itu adalah harta karun.
Kecepatan Lu Heting membongkar koper sangatlah cepat, dan semua gerakannya rapi. Dalam sekejap, dia telah selesai membongkar.
Ia menduga bahwa kopi Su Bei sudah dingin sekarang dan dia telah meminum setengahnya. Oleh karena itu, Lu Heting mengambil cangkir dari tangan Su Bei.
"Apakah kamu masih ingin meminumnya?" Su Bei segera memberikannya padanya. Hanya saat itu dia ingat bahwa dia hanya membeli satu cangkir. Dia pasti tidak membeli untuk dirinya sendiri karena dia berpikir tidak akan bisa membawa koper setelah itu. "Aku lupa bertanya tadi. Biar aku pergi dan rebus air panas untukmu."
