Lu Heting bisa membayangkan bagaimana penampilan Su Bei ketika ia menulis surat-surat itu. Dia selalu bebas dan mudah. Mungkin dia tidak ingin bersikap munafik.
Ternyata dia telah memberikan posisi di hatinya untuknya. Dalam lima tahun terakhir, dia sering memikirkannya.
Dia melihat setiap kata dalam surat itu dan perlahan menenangkan diri. Dia mengerti rasa takut yang dia miliki terhadap keluarganya karena dia telah mengalaminya sendiri ketika dihadapkan pada Keluarga Su.
Dia tidak menyalahkannya atas lima tahun pemisahan mereka. Dia hanya merasa kasihan padanya karena dia harus menghadapi pedang tajam keluarganya sendirian.
Dengan memegang surat itu di tangannya, Lu Heting menjadi seperti patung di malam yang gelap untuk waktu yang lama sebelum akhirnya meletakkannya.
Lu Heting duduk dan mengambil surat lain.