Ketika Su Bei mengulurkan tangannya lagi, Lu Heting menangkap tangannya dan memasukkannya ke dalam sakunya.
Su Bei menyandarkan kepalanya di bahu Lu Heting.
Dia adalah berkah dalam hidupnya.
Dia ingin menghargai momen ini bersama.
Karena dia tidak mengantuk dan karena tidak ingin momen kelembutan ini berakhir, Su Bei membeli lebih banyak tiket dan menonton film-filmnya satu per satu.
Dia bahkan menggunakan alur cerita film sebagai alasan untuk menangis dan menggunakan sekumpulan tisu.
Ketika mereka meninggalkan tempat itu, hari sudah berganti.
Dia masih belum mengantuk. Mungkin karena dia telah minum terlalu banyak kopi. Atau mungkin karena sesuatu yang lain.
Namun, Su Bei merasa lelah. Ketika mereka sampai di tangga, Lu Heting membungkuk dan berkata, "Kesini."
Dia ingin menggendongnya naik.
Su Bei mendekat dan bertanya, "Apa aku tidak berat?"
"Kamu terlalu ringan," kata Lu Heting dengan tawa rendah, "Kamu harus makan lebih banyak."
