```
Memasuki kamar, Elise bertemu dengan tiga pria dan beberapa anggota gereja lainnya yang berdiri di belakang ketiga pria itu, di sekeliling kursi seperti semacam penjaga. Dia menempuh jarak menuju kursi tersebut dan duduk dalam diam, tanpa menawarkan senyum namun bukan karena dia ingin bersikap kasar. Elise masih berduka dan sangat marah.
Situasi saat ini baginya seperti pot yang mendidih dan ia berada tepat di titik didih. Kapan saja dia bisa meledak dan dia berusaha agar emosinya tidak mereda.
Namun berhadapan dengan wajah Oliver, dia tahu itu tidak akan mudah.
"Saya minta maaf kami harus berbicara dengan Anda sekarang, Lady Elise," Kyle yang memulai pembicaraan. Sebagai orang yang masuk akal, dia bisa mengatakan ini bukan waktunya untuk menanyakan Elise tentang masalah tersebut tetapi itulah yang pekerjaannya meminta dia untuk melakukannya.
"Saya tidak keberatan," jawab Elise dengan suara kaku,